Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Polusi Cabut 200.000 Nyawa Setiap Tahun
Oleh : Redaksi
Jum'at | 30-08-2013 | 08:54 WIB

BATAMTODAY.COM, Cambridge - Penelitian terbaru dari Massachusetts Institute of Technology (MIT) mengungkap fakta mengejutkan tentang polusi udara di Amerika Serikat. Menurut laporan tim peneliti dari Laboratory for Aviation and the Environment milik MIT, polusi udara memicu 200.000 kematian dini setiap tahun.

Penyebab kematian terbesar bersumber dari polusi kendaraan bermotor yang memicu 53.000 kematian dini per tahun. Dan penyebab kematian terbesar kedua adalah polusi dari pembangkit listrik yang menyebabkan 52.000 kematian prematur setiap tahun.

Penelitian ini adalah penelitian yang paling komprehensif yang pernah dilakukan di AS. Semua jenis polusi mulai dari polusi industri, polusi kendaraan bermotor, polusi angkutan laut dan kereta api, serta polusi dari pemanas untuk pusat perbelanjaan dan perumahan turut masuk dalam analisis ini. Semua jenis polusi ini secara total menimbulkan 200.000 kematian prematur setiap tahun.

Polusi udara memang pembunuh laten di sekitar kita. Dalam kajian sebelumnya ditemukan bahwa polusi udara tidak hanya memengaruhi mereka yang terjebak di jalan raya, namun juga bisa menyebar hingga jauh, masuk ke rumah dan sekolah yang berada di sekitar jalan raya.

Dalam analisis per negara bagian, tim peneliti menemukan California sebagai negara bagian yang paling parah terkena dampak polusi udara. Jumlah kematian prematur di California mencapai 21.000 orang per tahun dan sebagian besar dipicu oleh polusi dari transportasi darat dan emisi dari rumah tangga termasuk dari alat masak dan pemanas.

Tim peneliti juga memetakan emisi lokal di 5.695 kota di Amerika Serikat. Hasilnya mereka menemukan tingkat mortalitas tertinggi akibat polusi udara terjadi di kota Baltimore. Sebanyak 130 dari 100.000 penduduk meninggal di Baltimore setiap tahun akibat terpapar polusi udara dalam jangka panjang.

"Dalam 5-10 tahun terakhir, bukti ilmiah yang menghubungkan kematian prematur dengan polusi udara semakin kuat," ujar Steven Barrett, salah seorang peneliti dari MIT, seperti dikutip hijauku.com, Jumat (30/8/2013).

"Semakin banyak yang sadar bahwa polusi udara adalah masalah besar di perkotaan sehingga ada keinginan untuk menanggulanginya," tambahnya.

Regulasi berperan penting dalam mengurangi polusi udara. Pemerintah di seluruh dunia diminta untuk tidak meremehkan polusi udara.

Menurut laporan OECD, polusi udara akan menjadi penyebab utama kematian penduduk pada 2050, jika dunia terlambat beralih ke praktik ekonomi yang berkelanjutan. Karena polusi udara di kota-kota dunia terus meningkat dan mengancam kesehatan masyarakat.

Mari kita jaga kesehatan masyarakat dan lingkungan dari polusi udara. Mari kita tingkatkan kualitas udara di Tanah Air. (*)

sumber: hijauku.com