Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kunjungan 20 Peserta Sespimti POLRI

Pembangunan 'Kajori' dan Coastal Area II Jadi Topik Utama Paparan Wabup Karimun
Oleh : Khoiruddin Nasution
Rabu | 28-08-2013 | 15:02 WIB
sespimti.jpg Honda-Batam
Wabup Aunur Rafiq saat memberikan pemaparan di depan peserta Sespimti POLRI yang berkunjung ke Karimun.

BATAMTODAY.COM, Karimun - Rencana pembangunan jalan antar pulau, sepanjang 38,95 Km yang menghubungkan Karimun, Johor dan Riau (Kajori) serta pembangunan  Coastal Area Tahap II, menjadi paparan utama Wakil Bupati Karimun di hadapan 20 peserta Sekolah Staf dan Pimpinan Tinggi POLRI Pendidikan Reguler (Sespimti POLRI Dikreg) ke-22 tahun 2013 serta undangan lainnya di Rumah Dinas Bupati Karimun.

Kunjungan peserta Sespimti POLRI Dikreg ke 22 tahun 2013 ini, Rabu (28/8/2013) dalam rangka kegiatan Kuliah Kerja Dalam Negeri (KKDN) di Kabupaten Karimun setelah sebelumnya berada di Batam dan Tanjungpinang.

Wakil Bupati Karimun, Aunur Rafiq memaparkan gambaran umum, tentang kondisi Kabupaten Karimun, mulai dari awal terbentuknya, yang hanya memiliki 3 kecamatan, hingga memiliki 13 kecamatan sampai saat sekarang ini.

Lebih jauh Wabup menjelaskan bahwa perkembangan perekonomian serta pertumbuhan penduduk di Kabupaten Karimun ini, tidak terlepas dari penetapan 1/3 wilayah pengembangan Karimun, yang telah dijadikan Kawasan Perdagangan Bebas (FTZ). Sehingga iklim investasi semakin meningkat, mulai dari 9 investor hingga mencapai 35 investor yang mendaftarkan perusahaannya, meskipun baru 11 investor yang telah menanamkan investasinya di Kabupaten Karimun.

Sarana penunjang lainnya lanjut Wabup adalah rencana pembangunan konektifitas antar pulau yang menghubungkan Kabupaten Palalawan Provinsi Riau dengan Kabupaten Karimun Provinsi Kepri serta Johor Malaysia yang berjarak 38,95 km serta membutuhkan 9 jembatan itu.

"Rencananya Tahun 2014 ini, pembangunan jalan antar pulau yang menggunakan biaya sebesar Rp153 trilliun itu, akan dilakukan secara konsorsium dalam jangka panjang," terangnya.

Di samping itu, pembangunan jalan lingkar Coastal Area Tahap II yang menghubungkan Karimun lama dengan Bandara Sei Bati dan membutuhkan biaya sebesar Rp130 miliar itu juga, merupakan tahapan berikutnya. Sehingga diharapkan akan dapat menarik investor lebih banyak lagi ke Kabupaten Karimun serta dapat menumbuhkan perekonomian masyarakat sekitar.

"Berdasarkan permohonan penggunaan lahan, di Karimun ini (wilayah FTZ-red) sebenarnya sudah habis. Namun, jika ada investor yang serius menjalankan usahanya, maka Pemerintah Karimun akan meninjau ulang lahan yang sampai saat ini tidak dipergunakan mereka. Hal itu dilakukan untuk menghindari praktik 'makelar tanah' di Karimun ini," terangnya.

Jika ditinjau dari jaraknya, Pulau Topong Hiu Kecil dan Pulau Karimun Anak, merupakan pulau terluar yang berbatasan langsung dengan Malaysia dan Singapura. Sehingga, pada tahun berikutnya, kedua pulau tersebut mendapatkan prioritas pembangunan dari Pemerintah Pusat.

Pemetaan wilayah Karimun, terang Wabup lagi, khusus wilayah pengembangan industri dan perdagangan dipusatkan di wilayah FTZ. Sedangkan perkebunan, terletak di Pulau Kundur. Adapun potensi perikanan dipusatkan di Pulau Moro dan potensi pertanian berada di Kundur Utara. Bahkan untuk potensi pariwisata, berada di berbagai tempat di Kabupaten Karimun.

"Di Karimun ini ada danau buatan yang dihasilkan dari pertambangan timah. Hanya saja belum terkelola, sebab belum ada investor yang menginvestasikan modalnya di bidang pengelolaan danau tersebut," terangnya.

Kendati tahun ini peringkat pendidikan di Kabupaten Karimun menduduki peringkat ke-5 se-Provinsi Kepri, namun pengentasan kemiskinan di tahun 2016 mendatang mencapai 75 persen melalui pembangunan 4000 Rumah Tidak Layak Huni (RTLH). Bahkan, sekarang ini angka kemiskinan menurun  drastis dari 9 persen ke 5,9 persen per tahunnya.

"Kerukunan, kondusifitas di Karimun ini cukup baik, sebab hubungan FKPD sangat harmonis. Kalaupun ada gejolak, maka dapat diselesaikan dengan baik tanpa harus anarkis," terangnya

Sementara itu, amanat Kasespim POLRI Dikreg yang dibacakan Brigjen Ike Edwin SH MH menjelaskan bahwa KKDM tersebut dilaksanakan dari 26 hingga 29 Agustus 2013. Pesertanya merupakan pilihan petinggi POLRI yang berjumlah 20 orang. 19 orang diantaranya merupakan perwira menengah berpangkat Kombes, sedangkan yang satunya merupakan Wakajati Kepri.

"Tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan kemampuan staf tingkat tinggi. Sedangkan untuk peserta sendiri diharapkan mampu merumuskan skenario, dalam mendapatkan informasi yang sesuai dengan objek lapangan," terangnya.

Di samping itu tegasnya lagi, peserta Sespimti POLRI Dikreg ke 22, T.A 2013 ini juga harus mampu mendapatkan informasi, langkah serta kebijakan strategis ke Gubernur Kepri, Kajati, Ketua DPRD, Komandan Korem untuk bantuan dan keamanan di Polda Kepri.

Editor: Dodo