Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kasus Perampokan Mini Market di Legenda

Skenario Aksi Diatur dari Lapas Batam
Oleh : Hendra Zaimi
Senin | 18-04-2011 | 17:40 WIB

Batam, batamtoday - Ardiansyah, pelaku perampokan mini market King Star yang berhasil ditangkap Satuan Reskrim Polresta Barelang mengaku kalau otak pelaku perampokan yang  mengatur aksi mereka berada di balik jeruji besi Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Batam dan King Star Mart bukanlah target utama sindikat ini.

"Mini market itu bukan target utama kami," kata Ardiansyah, kepada batamtoday di sel tahanan Polsekta Batam Kota, Senin, 18 April 2011.

Ardiansyah menjelaskan target utama dari sindikat yang terdiri dari empat orang pelaku ini adalah bos sembako di daerah Batam Centre dan juga bos perusahaan galangan kapal di daerah Tanjung Uncang yang sudah dimasuk target komplotan ini.

"Target terbesar kita adalah bos sembako di daerah Batam Centre ini," terangya.

Komplotan sindikat perampokan ini adalah pemain lama di Batam, selain melakukan aksi perampokan komplotan ini adalah pelaku penjambretan dan pelaku pencurian dengan modus pecah kaca dan sering melakukan aksi mereka di beberapa tempat di Batam.

Ardiansyah juga mengakui keterlibatannya dalam aksi pencurian pecah kaca di daerah Nagoya pada tahun 2010 lalu, saat itu dirinya bertindak sebagai joki yang bertugas mengendarai sepeda motor, sedangkan temannya yang bertindak sebagai eksekutor sekarang berada di Lapas Batam setelah berhasil ditangkap polisi akhir tahun lalu.

"Waktu kasus itu saya jadi joki," terang lelaki asal Sumatera selatan ini.

Menurut pengakuan Ardiansyah, aksi perampokan yang dilakukannya bersama Dodi yang kini masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) Polresta Barelang merupakan 'pemanasan' sebelum membidik bos sembako maupun juragan galangan kapal yang sudah ditargetnya.

Mini Market King Star sebelumnya sudah digambar oleh kedua pelaku perampokan lebih kurang dalam waktu seminggu, Ardiansyah dan Dodi sudah memantau situasi mini market sejak awal buka sampai dengan pemilik mini market menutup tempat usaha miliknya.

"Kita sudah tahu situasi dan jam berapa toko itu tutup. Saat semuanya sudah pasti langsung kita beraksi," lanjutnya.

Setelah berhasil menggasak uang tunai dari mini market tersebut kedua pelaku langsung melarikan diri ke arah hutan Telaga Punggur dan bersembunyi sambil membagikan uang hasil rampokan mereka. Ardiansyah mendapat bagian sebesar Rp6 juta rupiah dan sisanya dipegang oleh Dodi.

Kedua pelaku perampokan ini selanjutnya mencoba melarikan diri ke Tanjung Pinang lewat pelabuhan Telaga Punggur, namun sayangnya saat berada di atas speed boat, Ardiansyah berhasil ditangkap anggota buser dari Polresta Barelang karena sedang tertidur karena mengantuk usai menjalani aksi perampokan yang meraka jalankan sebelumnya.

"Tidak bisa lari kemana waktu itu karena masih ngantuk, saya sendiri tidak tahu Dodi kemana karena waktu itu dia bilang keluar sebentar," terang Ardiansyah.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polresta Barelang, Kompol Aries Andhi mengatakan saat ini pihaknya masih memburu pelaku lainnya dan secepatnya akan mengungkap kasus tersebut.

"Kita yakin pelaku masih di Batam dan secepatnya akan kita tangkap," kata Aries singkat.