Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Awas, Ponsel dan Game Bisa Sebabkan Remaja Kurang Tidur
Oleh : Redaksi
Selasa | 27-08-2013 | 09:44 WIB
ngantuk_di_kelas.jpg Honda-Batam
Ilustrasi.

BATAMTODAY.COM, Oxford -  Para pakar di Skotlandia mengatakan, lebih separuh remaja kekurangan tidur yang disebabkan oleh perubahan hormon dan pemakaian piranti seperti ponsel dan komputer tablet. Padahal untuk bisa tumbuh secara maksimal remaja perlu tidur sekitar sembilan jam per hari.

"Tidur jelas sangat penting. Sayangnya banyak remaja yang mengabaikannya," kata Russell Foster, guru besar di Universitas Oxford.

"Bagi remaja, waktu tidur yang cukup bisa meningkatkan kualitas hidup dan prestasi pendidikan," jelas Foster.

Penelitian menunjukkan, ketika anak beranjak remaja, mereka cenderung tidur lebih larut dan bangun lebih siang. Ini mungkin disebabkan oleh perubahan hormon yang terjadi di masa puber.

Persoalannya adalah, kata Foster, perubahan pola tidur dan bangun terganggu oleh pemakaian ponsel atau tablet.

"Remaja tidak akan langsung bisa tidur setelah menggunakan piranti mereka yang mereka gunakan untuk berkomunikasi atau bermain game," kata Foster.

"Mereka juga mengakses Facebook dan saling mengirim pesan hingga dini hari, yang membuat waktu tidur mereka semakin sedikit," imbuhnya.

Situasi ini mendorong Janse Ansell, seorang psikolog mendirikan yayasan sosial Sleep Scotland, yang mendorong remaja memiliki pola tidur yang sehat

Ansell melakukan kajian di tiga sekolah di Skotlandia, yang hasilnya memperlihatkan 52 persen remaja kurang tidur dan sekitar 20 persen mengaku tertidur di kelas setidaknya sekali dalam dua pekan terakhir.

"Kita mungkin tak memahami betapa pentingnya tidur. Tidur mempengaruhi pertumbuhan dan konsilidasi memori atau ingatan," kata Ansell.

Ia mengatakan, tidur membantu mengkonsolidasi memori jangka pendek. "Jika konsolidasi ini terganggu maka prestasi remaja di sekolah pun menjadi terpengaruh," katanya.

Sementara, menurut penelitian pakar di Ingris, tidur malam dan tidur tidak teratur sebenarnya dapat mempengaruhi prestasi anak. Hasil penelitian itu didasarkan dari kaitan pola tidur dan kekuatan otak melalui survei lebih dari 11.000 anak berusia tujuh tahun.

Anak-anak yang tidak memiliki jam tidur tetap atau tidur lebih dari pukul 21.00 memiliki nilai lebih rendah untuk membaca dan matematika. Kurang tidur dapat mempengaruhi ritme tubuh dan mengganggu kemampuan otak menyerap informasi baru, kata para peneliti.

Para ilmuwan mengumpulkan data anak-anak itu pada usia tiga, lima dan kemudian tujuh tahun untuk meneliti bagaimana mereka belajar dan kaitannya dengan pola tidur.

Waktu tidur yang tidak teratur biasa terjadi pada usia tiga tahun, kata para peneliti, dengan satu dari lima anak tidur pada waktu yang berbeda-beda.

Secara keseluruhan, anak-anak yang tidak memiliki waktu tidur teratur prestasinya lebih buruk untuk membaca dan matematika.

Dampaknya lebih terlihat sepanjang masa kanak-kanak pada perempuan dibandingkan laki-laki.

Para ilmuwan mengatakan dampak pada anak laki-laki akan terasa secara kumulatif.

Penelitian yang dipimpin Profesor Amanda Sacker dari University College London, menyebutkan jam tidur yang tidak rutin kemungkinan merupakan gambaran dari kondisi kacau pada kehidupan keluarga.

Penelitian menyebutkan anak-anak dengan jam tidur tidak teratur dan berasal dari keluarga berantakan kurang banyak membaca pada malam hari dan lebih sering menonton televisi.

Temuan ini diterbitkan di jurnal Epidemiology and Community Health.

Profesor Sacker mengatakan, "Pesan dari penelitian ini adalah kebiasaan rutin merupakan sesuatu yang penting bagi anak-anak." (*)

Sumber: BBC