Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pengurus Dinilai Gagal

Raker IMI Kepri, Sejumlah Klub Balik Badan
Oleh : Ali
Senin | 18-04-2011 | 16:10 WIB

Batam, batamtoday - Pelaksanaan Rapat Kerja (Raker) Ikatan Motor Indonesia (IMI) Kepri di Tanjungpinang, Sabtu 17 April 2011 lalu, dinilai oleh beberapa anggotanya (Klub)  tidak sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) sehingga sejumlah klub memilih balik badan.

"Kami menganggap raker ini cacat, karena  sama sekali tidak ada laporan keuangan dan laporan evaluasi kinerja pengurus, makanya kami memilih membubarkan diri dari raker," ujar Ricky Simanjuntak pengurus klub Tho-G, kepada wartawan Senin 18 April 2011.

Selain itu, beberapa klub yag terdiri dari Tho-G, BMS, BKC dan Tenggara Motor Sport merasa tidak pernah diundang panitia, dan pelaksanaan hanya diketahui klub melalui surat pemberitahuan yang sifatnya masih dalam rencana.

"Kehadiran kami disini sebenarnya tidak diundang, karena merasa bagian dari organisasi ini makanya kami ikut hadir, namun kehadiran kami disini tidak sesuai dengan harapan," tambah Ricky.

Ketika raker masih berlangsung, sejumlah klub mempertanyakan dasar hukum penyelenggaraan raker kepada panitia selaku pengurus IMI namun tidak mendapatkan jawaban memuaskan. Anehnya, lanjut Ricky, salah satu pengurus mengatakan tidak perlu mempertanyakan hal itu, karena klub dianggap tidak tahu dan memahami arti AD/ART itu sendiri.

"Bukti ini sudah jelas bagi kami, karena menunjukkan kelemahan mereka sendiri dan merupakan bentuk ketidakmampuan dari pengurus IMI sendiri," terang Ricky.

Menurut Ricky, saat raker digelar, pengurus sebaiknya melaporkan hasil kerja mereka selama ini kepada peserta rakor. Karena, selain memberikan laporan, pengurus juga secara tidak langsung telah menyosialisasikan kepada klub-klub yang tergabung dalam IMI ini.

"Jadi apa yang mau dirakerkan kalau tidak ada evaluasi kerja ke depan  dan juga pembahasan laporan pertanggungjawaban keuangan dan laporan kerja tahunan," tanya Ricky.

Sementara itu, di waktu terpisah, Bambang Suwastiyo selaku Pembina Ikatan Motor Kepri (IMK) yang telah banyak menyelenggarakan even baik tingkat nasional maupun internasional juga merasa tidak diundang oleh panitia raker IMI. Dirinya juga mengaku hanya mendapatkan undangan pemberitahuan sehingga dirinya memutuskan untuk tidak menghadiri raker itu.

"Saya memang tidak mau hadir, karena tidak ada undangan resmi dari Pengda IMI Kepri," ujar Bambang.

Bambang menilai surat pemberitahuan Pengda IMI Kepri itu aneh mengingat belum pastinya waktu penyelenggaraan raker tersebut.

Bambang berpendapat, sebaiknya organisasi yang besar ini harus segera memperbaiki SDM organisasi  karena IMI merupakan organisasi yang dicontoh sekian banyak klub-klub otomotif di Kepri.

"Sangat disayangkan, hanya gara-gara surat menyurat, raker jadi hancur," tutur Bambang.

Membantah

Sementara itu, M.Abduh, Ketua Pengda IMI Kepri membantah raker berlangsung tidak sesuai AD/ART organisasi namun hanya kesalahan teknis semata.

"Mereka hadir pada saat acara baru dimulai dan kebetulan jadwal pemberitahuan AD/ART belum dimulai, karena belum saatnya dibacakan laporan keuangan dan laporan evaluasi kerja, dan setelah beberapa saat mereka keluar dari raker baru dibacakan," kata Abduh.

Selain itu, kata Abduh, dirinya telah mencatat sebanyak empat kali perubahan jadwal raker yakni sebanyak tiga kali ditunda dan satu kali dimajukan sehingga surat yang disampaikan hanya bersifat pemberitahuan dan pelaksanaannya masih direncanakan.

"Undangan yang dikirim panitia dalam bentuk pemberitahuan karena agenda raker ini sudah beberapa kali mengalami penundaan," kata Abduh.