Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Nama Demak Dicatut Malaysia Jadi Merk Motor Nasional
Oleh : nurfahmi
Senin | 18-04-2011 | 11:55 WIB
demak.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Salah satu jenis motor keluaran Demak Motor yang diproduksi di Demak Laut Industrial Estate, Kuching, Sarawak, Malaysia.

Serawak, batamtoday – Demak merupakan kota di Jawa Tengah yang terkenal dengan sejarah Islamnya. Kesultanan Demak adalah kesultanan Islam pertama di Jawa yang didirikan oleh Raden Patah pada tahun 1478. Dan tercatat menjadi pelopor penyebaran agama Islam di pulau Jawa dan Indonesia.

Namun nama Demak ternyata kini menjadi merek kendaraan roda dua di Malaysia. Bahkan merek ini lumayan laris di negri jiran itu. Angka penjualan hanya kalah dengan Honda dan Yamaha, selebihnya Demak menempati peringkat ketiga terlaris di Malaysia.

Dikutip batamtoday dari laman resmi Demak, Senin, 18 April 2011, larisnya motor merek 'jiplakan' tersebut dikarenakan harganya yang kompetitif. Rata-rata berada di kisaran Rp.5-7 juta. Modelnya pun cukup beragam. Ada model bebek (Smart MTR, Evo Z, MV), matic retro (Duta, Rino S), trail (DTM 150) dan touring (Cougar).

Menariknya, merek Demak sedang melakukan penjajakan untuk menembus pasar Indonesia. Seperti dipublikasikan pada situs resmi Demak, www.demakmotor.com, merek kebanggaan Malaysia itu telah melakukan penetrasi melalui dealer lokal di Kalimantan, tepatnya di kota Pontianak. Pontianak dipilih karena berdekatan dengan head office mereka di Kuching, Sarawak, Malaysia.

Menurut Ruzael Amir Afendi Bin Kaharudin, RnD Engineer Demak, respon pelanggan di Pontianak cukup menjanjikan. “Hal inilah yang membuat prinsipal Demak di Malaysia berani mencari distributor besar untuk seluruh Indonesia,” tuturnya.

Demak sendiri, saat ini sudah memiliki beberapa varian, dari bebek, skubek sampai trail. Hebatnya, saat ini Demak bersaing ketat dengan Modenas untuk menembus ke peringkat tiga pasar motor Malaysia di bawah Honda dan Yamaha.

Sedang yang dipamerkan di INAPA 2011 saat ini berupa tipe underbone DMS 110 yang telah mengandalkan single side arm. Tipe kedua ada DV 110 yang bertampang persis Yamaha Jupiter Z. Bedanya, DV 110 memiliki desain buritan seperti milik Yamaha Lexam. 

Urusan mesin, kedua bebek melayu ini mencangkok dapur pacu yang sama. Yakni 110 cc SOHC berpendingin udara. Fitur lain di kedua motor ini adalah rem double disc, dan cakram berukuran lebar untuk bagian depannya.

Selain varian underbone, Demak juga memboyong skubek retro imut yang tentunya dapat mencuri perhatian, yakni tipe Dio yang bermesin 80 cc, serta varian Duta yang menggunakan mesin 125 cc. Sebab keduanya menawarkan desain klasik seperti skuter Italia, Lambretta.

“Kondisi motor Demak dapat dibandingkan dengan produk sejenis asal Malaysia. Kami menawarkan value for money yang bagus bagi konsumen,” jelas Ruzael dengan logat Melayu yang kental.

Harga yang ditawarkan pada para distributor juga cukup menarik, yakni direntang harga Rp 5,6 - 7 juta off the road. “Harga tersebut sudah bersih sampai Indonesia. Jadi jika distributor ingin membeli secara CKD atau CBU, harganya tetap segitu,” imbuh Ruzael.