Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Impor Makanan dan Minuman Didominasi Malaysia dan Singapura
Oleh : Andri Arianto
Senin | 18-04-2011 | 08:57 WIB

Batam, batamtoday - Impor makanan dan minuman selama kuartal I/2011 naik 5,98% dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu. Produk-produk impor tersebut masih didominasi dari Malaysia, Singapura,Filipina,dan Thailand.

Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (Gapmmi) mencatat, realisasi impor makanan minuman selama Januari hingga Maret 2010 adalah USD42,35 juta, sedangkan untuk periode yang sama pada tahun ini adalah USD44,88 juta. Demikian dikemukakan Sekretaris Jenderal Gapmmi, Franky Sibarani, dalam keterangan pers yang diterima batamtoday, Senin, 18 April 2011.

Untuk nilai impor, katanya pada Januari 2011 mencapai USD15,66 juta, Februari 2011 USD14,05 juta; dan Maret 2011 adalah USD15,16 juta.

Sementara untuk pertumbuhan impor pada kuartal I/2011 dinilai masih cukup terkendali. Pertumbuhan sebesar itu lanjutnya menunjukkan efektifnya pengaturan pelabuhan masuk, melalui ketentuan Permendag 56 yang berlaku sejak 2009.

”Selain pembatasan pelabuhan, juga ditetapkan pre-shipment inspection,”kata Franky.

Hanya,kata dia,pertumbuhan impor dari negara ASEAN dirasakan industri makananminuman dalam negeri sebagai ancaman. Hal ini karena menunjukkan daya saing produk- produk negara tetangga jauh lebih baik.

Porsi nilai impor dari Malaysia selama kuartal I/2011 adalah 14,98%, disusul oleh China sebesar 12,16%, Thailand 11,80%, Singapura 7,90%, dan Filipina sebesar 6,53%.

Namun demikian,menurut Franky, hingga kini masih ada masalah yang belum terselesaikan secara baik yakni adanya produk ilegal yang masih tersebar di berbagai daerah, khususnya perbatasan.

Selain pengawasan yang terus ditingkatkan, Franky menambahkan bahwa industri makanan-minuman masih menunggu ketegasan pemerintah dalam memberlakukan wajib label bahasa Indonesia yang menyatu dengan kemasan.