Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Apindo Menilai Ada Atau Tak Ada FTZ Sama Saja
Oleh : Arjo
Sabtu | 17-08-2013 | 13:47 WIB
jamin_haidajat.jpg Honda-Batam
Jamin Hidajat.

BATAMTODAY.COM, Tanjunguban - Penerapan kawasan bebas dan pelabuhan bebas (Free Trade Zone/FTZ) di Kepulauan Riau dinilai belum ada yang spesial karena tidak berlaku terhadap semua sektor yang ada.

Belum adanya yang spesial dalam pelaksanaan FTZ di Kepri, diungkapkan Ketua Asiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Bintan Jamin Hidajat kepada BATAMTODAY.COM, usai mengikuti upacara HUT Kemerdekaan RI ke-68 bersama karyawan dan unsur pimpinan tingkat kecamatan di Kawasan Industri Bintan (KIB) Lobam, Sabtu (17/8/2013).

"Ke depan, penerapan FTZ harus berkesinambungan dan pada seluruh sektor. Karena sebelum itu dilaksanakan, maka dengan adanya FTZ belum ada yang spesial. Bahkan tidak berbeda dengan tidak menjadi kawasan FTZ," ungkap Jamin Hidajat.

Dikatakan, sejauh ini penerapan FTZ memang belum kepada seluruh sektor usaha. Sehingga di saat investor ingin menanamkan investasi, justru terkesan sulit untuk melengkapi administrasinya.

"Kalau yang tidak termasuk dalam bidang yang masuk dalam FTZ, maka dirasakan pengusaha sama dengan kawasan yang tidak ditetapkan sebagai kawasan FTZ. Artinya tidak ada yang spesial," terangnya.

Dia berharap, mudah-mudahan penerapan FTZ bisa ke seluruh bidang dan tidak hanya di bidang tertentu saja. Sehingga dampak penerapan FTZ bisa dirasakan banyak kemudahannnya.

Termasuk masalah aturan juga harus lebih disederhanakan, sehingga dalam segi pelayanan bisa lebih cepat dan singkat karena tujuan dari FTZ jelas untuk lebih meningkatkan perekonomian di daerah ini dan berujung untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta.

Jamin meyakini, adanya FTZ jelas sudah ada targetnya. "Tujuannya adalah masalah ekonomi serta target. Dengan belum berjalannya di seluruh bidang maka Dewan Kawasan (DK) masih memiliki banyak pekerjaan rumah," imbuhnya.

Ditambahkan Jamin, pengusaha berharap pemerintah tidak cukup dengan hanya fokus terhadap ekonomi, namun pengusaha benar-benar diajak berperan dalam kegiatan ekonomi. Sebaliknya pemerintah juga tidak perlu memanjakan pengusaha dalam kegiatan ekonomi.  (*)

Editor: Dodo