Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Bapedal Batam Ambil Sample Air Untuk Uji Lab

Sumur Warga Bengkong Keluarkan Sumber Air Panas
Oleh : Hendra Zaimi
Sabtu | 16-04-2011 | 14:28 WIB
panas.gif Honda-Batam

Sumur milik Sukardi yang menghebohkan warga Batam karena mengeluarkan sumber air panas dari dalam sumur (Foto: Hendra Zaimi)

Batam, batamtoday - Masyarakat Batam mendadak heboh dengan fenomena alam yang terjadi di sumur milik Sukardi, warga Bengkong Swadebi blok K/2 kelurahan Sadai yang mengeluarkan sumber air panas dari dalam sumur. Sontak saja rumah milik lelaki asal Nusa Tenggara Barat (NTB) ini banyak didatangi warga untuk melihat fenomena alam tersebut.

Sumur berdiameter 80 centimeter dan mempunyai kedalaman sekitar enam meter ini awalnya merupakan sumur biasa. Namun sejak satu bulan terakhir ini air dari dalam sumur tiba-tiba menjadi panas. Merasa ada yang aneh dengan kejadian itu, Sukardi lantas melaporkan kejadian itu ke Polsek Persiapan Bengkong.

"Baru sekitar sebulan air sumur ini menjadi panas, awalnya saya cuma beri tahu sama tetanggga. Namun khawatir terjadi apa-apa saya laporkan ke Polsek Bengkong," kata lelaki yang sudah delapan bulan menempati rumah tersebut.

Sukardi menambahkan, Pihak Polsek Bengkong menyampaikan informasi fenomena alam tersebut ke Kantor Camat Bengkong dan diteruskan ke Bapedal Kota Batam. Tim dari Bapedal akhirnya turun ke lokasi tujuan untuk mencari tahu penyebab dari timbulnya air panas yang dikeluarkan dari dalam sumur.

"Pertama saat saya ketahui airnya lebih panas dari sekarang ini, bahkan sempat ada suara getar dari dalam sumur dan mengeluarkan asap yang tebal seperti kita merebus air," terangnya.

Tim dari Bapedal Kota Batam sudah mengambil sample air dari dalam sumur milik Sukardi itu, selain itu untuk perbandingannya Bapedal juga mengambil sample air dari dua buah sumur di lokasi.

Kepala Bapedal Batam, Dendi Purnomo membenarkan pihaknya telah mengambil sample air dari sumur milik Sukardi untuk di uji laboratorium untuk bisa mengetahui kandungan dari air sumur. Uji laboraturium itu dilakukan apakah air sumur masih layak digunakan dan mencari apa penyebab panas dari air sumur itu.

"Sudah kita ambil samplenya, selain itu sumur yang berjarak dari tiga meter dan 10 meter dari lokasi juga kita ambil untuk uji lab," kata Dendi.

Selain itu Dendi juga menghimbau kepada pemilik sumur dan warga sekitar untuk sementara waktu jangan dulu mengambil dan menggunakan air dari dalam sumur karena masih dalam uji laboratorium. Menurutnya hasil tersebut baru dapat diumumkan pekan depan.

Untuk menjaga dan mengantisipasi hal yang tidak diingikan Bapedal Kota Batam memberi garis untuk tindak melintas ke lokasi dari Penyidik Pegawai Negeri Sipil Lingkungan Hidup (PPNS LH) untuk menjaga keamanan warga.

Berdasarkan keterangan dari tim penyidik, suhu air dari sumur itu 60 derajat celsius, sedangkan sumur yang berjarak tiga meter dari lokasi suhunya 30 derajat celsius dan dari sumur yang berjarak 10 meter mempunyai suhu 27 derajat celsius. Air sumur itu memiliki keasaman di bawah batas kewajaran dan tingkat PHnya lebih tinggi.

Bapedal Kota Batam juga menghimbau kepada warga agar jangan percaya terhadap isu bahwa air tersebut dapat menyembuhkan penyakit seperti isu warga yang beredar saat ini yang mengatakan air itu manjur menyembuhkan segala penyakit.

"Masyarakat jangan percaya isu seperti itu sampai kita dapatkan hasil dari laboratorium," himbau Dendi.

Anehnya, ketika Sukardi meletakkan telur ke dalam sumur untuk mengetes dari suhu panas air dan setelah menunggu dalam waktu seharian ternyata telur tersebut tidak matang. Padahal kalau menurut logika kalau dengan suhu sedemikian rupa telur yang diletakkan pasti sudah berubah bentuk karena panas.

"Saat saya coba letakkan telur ke dalam sumur, telur itu tidak masak atau berubah bentuknya. Aneh benar itu bang," kata Sukardi.