Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Permintaan di Cina Melonjak, Harga Emas Dunia Naik 4 Persen
Oleh : Redaksi
Selasa | 13-08-2013 | 14:29 WIB
emas.jpg Honda-Batam
Ilustrasi.

BEIJING - Menguatnya hasrat Cina untuk mengoleksi perhiasan memberi harapan bagi pasar emas yang nyaris ambruk. Harga emas naik sebesar 4 persen dalam sepekan belakangan dan berhasil mencatatkan rekor menjadi USD1.334,70 per ons dalam tiga pekan.


Menurut sejumlah analis dan investor, faktor utama yang mendongkrak harga tersebut adalah menanjaknya permintaan akan emas dalam bentuk fisik di negeri itu.

Kira-kira seperempat permintaan emas dunia datang dari Cina. Pada kuartal kedua 2013, angka permintaan mencapai 385,5 metrik ton, demikian data yang dirilis Asosiasi Emas Cina, Senin. Dibandingkan dengan setahun sebelumnya, angka itu melejit dua kali lipat, demikian analisis Wall Street Journal atas data tersebut.

Rencananya, Dewan Emas Dunia akan meluncurkan proyeksinya pada Kamis. Kelompok dagang pertambangan itu pada Mei merilis data yang menunjukkan bahwa konsumen Cina membeli 294,3 metrik ton emas pada triwulan pertama—meningkat sebesar 20 persen pada tahun itu.

Para pembeli emas di Cina cenderung sadar anggaran. Mereka menyambar kesempatan untuk membeli perhiasan emas di tengah penurunan harga tahun ini. 

Pekan lalu, harga emas sempat jatuh sebesar 23 persen year-to-date sebelum berbalik naik. Para konsumen Cina ikut menstabilkan harga emas sejak komoditas itu mengalami penjualan besar-besaran pada April saat harganya anjlok sebesar lebih dari USD200 dalam dua periode dagang, demikian para analis.

“Tanpa adanya permintaan akan emas fisik, harga komoditas itu kemungkinan akan diperdagangkan dengan nilai lebih rendah,” ujar Joyce Liu, analis dari Phillip Futures.

Meningkatnya volume pembelian di Cina kemungkinan menjadi pendongkrak harga emas, digabungkan dengan faktor pendorong lainnya, ujar Axel Merk, direktur investasi Merk Investments LLC.

Permintaan emas di India, yang menurut para pengamat akan lebih rendah dari Cina tahun ini, juga meningkat. Selain itu, terdapat sejumlah tanda kegairahan baru untuk membeli emas di tempat lain. 

Jumlah emas yang disimpan SPDR Gold Trust, lembaga terbesar yang membeli dan menyimpan emas bagi investor, naik sebesar 1,8 metrik ton pada Jumat, kenaikan pertama dalam dua bulan.

Harga emas yang relatif murah menarik konsumen Cina, terutama jika dibandingkan dengan model investasi lain seperti bursa saham yang masih lebih rendah dari puncak kinerjanya lima tahun lalu. “Budaya menyimpan emas sebagai investasi sudah lama diterima,” ujar Merk.

Meningkatnya pembelian emas Cina dapat membuatnya memiliki kuasa menentukan harga pasar emas. Cina adalah produsen emas terbesar dunia. Namun, harga di tingkat lokal biasanya berpatokan pada pasar Amerika dan Eropa. (*)

sumber: The Wall Street Journal