Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kapolri Belum Tahu Motivasi Peledakan Bom Cirebon
Oleh : Tunggul Naibaho
Jum'at | 15-04-2011 | 20:44 WIB

Cirebon, batamtoday - Kapolri Jenderal Timur Pradopo menyatakan belum bisa memastikan jenis bom yang meledak di Mesjid At-Taqwa di kompleks Mapolresta Cirebon, siang tadi, Jumat 15 April, saat sedang dilangsungkanya shalat Jumat.

Kapolri yang tiba di Mapolresta Cirebon langsung meninjau tempat kejadian perkara (TKP), juga belum bisa memastikan apa motivasi pemboman yang baru pertama kali ini menjadikan Mesjid sebagai sasaran.

Kapolri di TKP didampingi kapolda Jabar Irjen Suparni Parto dan Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Anton Bahrul Alam.

Namun demikian, Kapolri mengungkapkan ciri-ciri pelaku peledakan bom bunuh diri bahwa pelaku adalah pria berusia 25-30 tahun dengan tinggi 170 cm.

Ketika kepadanya ditanyakan tentang jenis bom dan motivasi pemboman ini, Kapolri belum bisa mengatakan dengan pasti

"Masih akan dalam proses penyelidikan," jawab Timur singkat.

Lalu Ia mengatakan, diduga kuat bom peledak itu disimpan pelaku di badanya, itu dapat dipastikan dari hancurnya tubuh seorang korban tewas di dalam Mesjid, yang diduga adalah pelaku bom bunuh diri.  Namun, dimana posisi penyimpanan bom secara persis pun belum dapat dipastikan.

Jenazah korban tersebut sudah diterbangkan ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, untuk penyelidikan lebih lanjut. Meski mengalami luka parah di punggung, wajah korban masih dapat dikenali dengan baik.

Dilain pihak, para korban luka-luka akibat ledakan bom saat ini sebagian besar menjalani rawat inap di RS Pelabuhan Cirebon.

Keterangan yang diberikan pihak rumahsakit menyebutkan bahwa, para korban yang mengalami luka parah segera dilakukan tindakan operasi dan selanjutnya menjalani rawat inap.

Namun demikian tidak semua korban menjalani operasi, untuk korban yang tidak terlalu parah cukup diberi penanganan medis ringan.

Luka-luka yang dialami para korban diduga akibat bom diramu dengan paku, mur dan baut. Maka begitu bom meledak, paku, mur dan baut itu terlontar dengan kecepatan luarbiasa, sehingga mampu melukai orang-orang yang ada di sekitar ledakan.

Pihak RS pelabuhan Cirebon mengatakan ada 21 korban luka-luka yang ditangani pihaknya.