California, batamtoday - Perangkat mobile smartphone dan situs jejaring sosial diperkirakan bakal menjadi target para pelaku kejahatan cyber atau yang akrab disebut hacker. Hal ini diungkapkan analis dari perusahaan antivirus Symantec, Orla Cox.

"Namun, hingga kini jumlah serangan masih kecil dibandingkan dengan kejahatan online lainnya seperti phishing e-mail," ujar Cox.

Dalam publikasi analisis tahunan Symantec yang di himpun batamtoday, Jum'at, 15 April 2011, setidaknya enam varietas yang berbeda dari malware ditemukan tersembunyi di aplikasi yang didistribusikan melalui layanan download Cina. Malware ini yang menyebar keseluruh Dunia dan menjadi satu jalur masuk bagi para Hacker untuk melancarkan aksinya baik melalui Smartphone maupun jejaring sosial.

Menurutnya, setidaknya dalam beberapa bulan kedepan, smartphone dan situs jejaring sosial sangat berpotensi menjadi target besar berikutnya bagi penjahat cyber, untuk itu para pengguna Facebook, Twitter dan seluler sistem operasi Google, Android harus senantiasa waspada karena sesungguhnya mereka sangat rentan ancaman serangan tersebut.

"Jika alat komunikasi seperti smartphone atau mungkin PC yang sudah terinveksi malware seperti yang ditemukan sementara, maka pelaku cyber crima dapat melakukan aksi penyadapan, misalnya memblok pengiriman sms dan mengambil alih kontrol komunikasi dari pemilik sebenarnya," terang Cox.

Setidaknya sepanjang 2009 telah terjadi 163 kasus, namun pada 2010 jumlah kerentanan meningkat hingga 163. Pada 2011 ini diperkirakan bakal lebih banyak serangan, sejalan dengan semakin banyak jumlah pengguna Smartphone dan juga jejaring sosial.