Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Persentase Bayi yang Mendapat ASI Meningkat di AS
Oleh : Redaksi
Jum'at | 02-08-2013 | 10:58 WIB

BATAM - Jumlah ibu yang memilih untuk menyusui bayinya di Amerika Serikat (AS) terus meningkat, demikian menurut data terbaru dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC). Data CDC mengungkapkan, dalam jangka waktu 10 tahun antara tahun 2000 dan 2010, bayi yang diberikan ASI pertama kali naik 6 persen, dari 71 persen pada 2000 menjadi 77 persen pada tahun 2010.

Dikutip dari laman Medical News Today, Kamis (1/8/2013), persentase bayi yang mendapat ASI pada 6 bulan meningkat 14 persen, dari 35 pesen pada 2000 menjadi 49 persen pada tahun 2010. Sedangkan persentase bayi yang mendapat ASI pada 12 bulan meningkat 11 persen selama periode yang sama, dari 16 persen pada 2000 menjadi 27 persen pada tahun 2010 .

Di samping itu, data CDC juga menunjukkan bahwa persentase rumah sakit menggunakan yang "kunci bersalin praktis," yang memungkinkan ibu dan bayi disatukan dalam kamar yang sama setelah kelahiran, juga meningkat.

Data menunjukkan bahwa persentase rumah sakit melaporkan bayi baru lahir tinggal di kamar yang sama dengan ibu mereka selama minimal 23 jam setiap hari telah meningkat 7 persen, dari 30 persen di tahun 2007 menjadi 37 persen pada tahun 2011.

Selain itu, persentase rumah sakit di mana mayoritas bayi yang baru lahir menerapkan kontak "antar-kulit" (bersentuhan) dengan ibu mereka secara langsung setelah lahir meningkat 13 persen, dari 41 persen di tahun 2007 menjadi 54 persen pada tahun 2011. CDC mengatakan, hasil ini akanberkontribusi terhadap peningkatan angka menyusui di AS.

Janet L Collins, Direktur Divisi Gizi, Aktivitas Fisik dan Obesitas, di CDC, mengatakan, periode tepat setelah bayi lahir adalah waktu yang penting untuk menyusui.

"Berada dalam kamar yang sama dan kontak kulit memastikan bahwa ibu dan bayi tetap bersama dan mampu untuk menyusui. Ini adalah langkah-langkah berarti dari rumah sakit untuk untuk mendukung ibu dan keluarga dan membantu meningkatkan angka menyusui," kata Janet.

Sementara itu, American Academy of Pediatrics juga merekomendasikan bahwa ibu harus memberikan ASI eksklusif (ASI saja) selama 6 bulan pertama kehidupan bayi. Setelah itu, mereka merekomendasikan pemberian ASI dan makanan pendamping selama minimal 12 bulan.

Menyusu ASI dikatakan dapat menjadi sumber alami dan nutrisi yang menguntungkan untuk bayi. Bahkan dilaporkan, menyusui juga memberikan banyak manfaat kesehatan bagi ibu. Oleh karena itu, CDC mengatakan peningkatan jumlah ibu memilih untuk menyusui adalah hal yang positif.

Tom Frieden, Direktur di CDC, mengatakan, jika hal ini adalah berita besar bagi kesehatan bangsa Amerika karena bayi yang mendapat ASI akan berisiko rendah terkena infkesi telinga dan gastrointestinal, diabetes dan obesitas. "Sedangkan dan ibu yang menyusui memiliki risiko lebih rendah terkena kanker payudara dan ovarium," jelasnya.

Penelitian sebelumnya juga telah menemukan manfaat potensial lainnya dari menyusui. Medical News Today baru-baru ini melaporkan bahwa para peneliti di Rumah Sakit Anak Boston menemukan bahwa menyusui dengan waktu yang lebih lama dapat meningkatkan kecerdasan anak di kemudian hari.

Penelitian lain dari University College London di Inggris menunjukkan, menyusui dapat meningkatkan kemampuan anak untuk berinteraksi sosial saat dewasa.

Frieden menambahkan bahwa menyusui juga membantu menurunkan biaya perawatan kesehatan. "Para peneliti telah menghitung bahwa 2,2 miliar dolar biaya medis tahunan bisa diselamatkan jika rekomendasi menyusui dipenuhi," katanya.

"Sangat penting bahwa kami terus bekerja untuk meningkatkan rumah sakit, masyarakat dan tempat kerja dukungan untuk ibu menyusui dan bayi dan merealisasikan penghematan biaya tersebut," imbuhnya. (*)

Editor: Dodo