Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Soal Sengketa SOKSI

Perintahkan Agung Buka Rapimnas, Ical Beri Sinyal Akui SOKSI Rusli Zainal
Oleh : Surya Irawan
Kamis | 14-04-2011 | 15:37 WIB

Jakarta, batamtoday-Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie perintahkan Agung Laksno mewakili dirinya membuka Rapimnas SOKSI kubu Rusli Zainal di Hotel Peninsula Jakarta, Kamis (14/4). Bahkan Agung diminta menyampaikan pesan Ical sapaan akrab Aburizal Bakrie untuk menyampaikan ke peserta Rapimnas yang dihadiri 31 Depidar itu termasuk dari Kepualaun Riau, bahwa SOKSI yang sah adalah Soksi dibawah kepemimpinan Rusli Zainal.

"Saya di telepon dan di SMS ketua umum, kalau saya diminta Pak Ical (Aburizal Bakrie, red) untuk membuka acara Rapimnas ini. Jadi saya membuka ini atas nama Ketua Umum Partai Golkar," kata Agung Laksono, Wakil Ketua Umum Partai Golkar saat memberi sambutan di Rapimnas Soksi di Jakarta, Kamis (14/4/2011).

Ical, kata Agung, berpesan agar Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) dibawa pimpinan Rusli Zainal maju terus, serta terus mendorong dan meningkatkan program pro rakyat. Agung menegaskan, ketua umum Golkar akan segera mengambil sikap tegas terkait dua kepemimpinan SOKSI, antara kubu Rusli Zainal dan Ade Komarudin.

"Masalah SOKSI agar segera diakhiri, karena hanya ada satu SOKSI yang sah secara konstitusional, yakni di ruang ini (SOKSI Rusli Zainal,red). Kita mengajak tokoh-tokoh SOKSI agar memilih SOKSI yang sah secara konstitusional," katanya.

Agung mengaku membawa pesan khusus dari Ical agar SOKSI yang saat ini terpecah menjadi dua kubu disatukan dibawa pimpinan Rusli Zainal. Jika SOKSI masih dua kubu, lanjutnya, akan mengganggu persiapan konsolidasi Partai Golkar menjelang Pemilu 2014. "Ada tiga organisasi yang menguatkan Golkar, yaitu SOKSI, MKGR dan Kosgoro. Ketua Umum tidak ingin ada yang terpecah untuk kerjasama pemenangan Pemilu 2014, terutama terkait masalah konsolidasi, kaderisasi, sukses di Pemilukada dan tentunya menjadi pemenang pemilu," katanya.

Sedangkan Ketua Umum Depinas SOKSI Rusli Zainal menyampaikan ucapan terima kasih kepada Agung Laksono mewakili Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie membuka acara Rapimnas SOKSI yang dipimpinnya."Terima kasih atas kehadiran Pak Agung Laksono, tetapi sebenarnya kita tidak ingin pengakuan karena kita memang konstitusional. Jangankan di organisasi di rumah tangga saja banyak perbedaan, nah kebetulan yang nakal Pak Suhardiman, tetapi tidak perlu diberi hukuman," kata Rusli Zainal.

Menurut Rusli, kehadiran Agung Laksono mewakili Aburizal Bakrie selaku ketua Umum Partai Golkar setidaknya menepis adanya keberpihakan Ical kepada SOKSI dibawa pimpinan Ade Komaruddin. Rusli mengatakan, Rapimnas ini dihadiri 31 Depidar, hanya dua Depidar Sulawesi Barat dan Maluku Utara yang tidak hadir karena sulit mendapatkan tiket penerbangan ke Jakarta.

"Jadi kehadiran Pak Agung Laksono setidaknya sedikit banyak menepis adanya keberpihakan terhadap kubu satunya, tetapi mudah-mudahan citra SOKSI kita lebih baik sehingga makin memantapkan konsolidasi di daerah sampai simpul-simpul rakyat seperti pesan wakil ketua umum," katanya.

Sementara Ketua Penyelenggara Rapimnas SOKSI Alzier Dianis Thabranie mengatakan, berdasarkan fakta ada 27 Depidar mengakui kemimpinan Rusli Zainal yang dipilih melalui Munaslub di Bogor beberapa waktua lalu. Bahkan dalam Rampinas ini, sebanyak 31 Depidar hadir dalam Rapimnas yang digelar selama dua pada 13-14 April 2011.

"Jadi ngapain mikirin SOKSI Akom (Ade Komaruddin, red) wong dia ngajarin agar berdemokrasi, tapi tidak demokrasi. Dan omongan Pak Agung itu sudah jelas fatsun politik, tidak mungkin Pak Agung datang dan berbicara di sini, kalau tidak diperintahkan ketua umum Partai Golkar," kata Alzier.

Alzier meminta agar media tidak membesar-besar SOKSI Ade Komrauddin, karena akan berakhir sendirinya dengan seiring waktu. Ketua DPD Golkar Lampung ini menilai, Ade Komaruddin hanya memperkaya diri sendiri sementara kader SOKSI yang dipimpinnya tidak terurus sehingga banyak yang terlantar. Akibatnya, karena banyak janji-janjinya yang tidak diwujudkan, mereka lari ke SOKSI kubu Rusli Zainal.

"Pemimpin itu harusnya memikirkan anak buahnya bukan hanya diri sendiri, sementara anak buahnya terlantar dan lapar. Makanya jangan membesarkan Ade Komaruddin, harusnya dia mundur dari SOKSI karena dia SOKSI palsu," katanya.

Wakil Ketua Dewan Pembina SOKSI ini menegaskan, Suhardiman sebenarnya bukan pendiri SOKSI hanya tingggal meneruskan saja, karena mendirikan adalah Jenderal Ahmad Yani. Ketika itu, Suhardiman baru berpangkal Kolonel saat SOKSI didirikan Ahmad Yani, dan ketika Yani menjadi korban kekejaman PKI pada 1965 Suhardiman mengambil alih.

"Habis Rapimnas ini kita akan sowan ke ketua umum Pak Aburizal untuk menjelaskan semuanya. Sementara cukup omongan Pak Agung nanti akan kita bentuk VCD/DVD yang akan disebarkan ke Depidar-Depidar," katanya.

Ketua Umum Depinas SOKSI Rusli Zainal menambahkan, pihaknya akan membuat lembaga kajian hukum guna mengkaji berbagai peraturan perundang-undangan uang yang saling bertentangan satu yang lainnya. Selain itu, dalam waktu dekat juga akan membentuk Relawan Swandiri untuk membantu korban bencana alam dan akan dilakukan penandatanganan noda kesepahaman (MoU) dengan Ketua Umum PMI Jusuf Kalla.