Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Aset PT SCI Batam Tak Cukup untuk Bayar Gaji Buruh Satu Bulan
Oleh : Gokli
Senin | 22-07-2013 | 15:48 WIB
udin-p-sihaloho-merah.jpg Honda-Batam
Wakil Ketua Komisi IV DPRD Batam, Udin P. Sihaloho.

BATAM, batamtoday - Pemerintah Batam harus lebih tegas lagi terhadap manajemen PT Sun Creation Indonesia (SCI). Pasalnya, aset yang ditinggal kabur oleh manajemen perwakilan Jepang tak cukup untuk bayar upah sebanyak 730 buruh selama sebulan.

Ketua PUK FSPMI PT SCI Batam, Shodikin dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) di Komisi IV DPRD Batam mengungkapkan aset yang ada di perusahaan usai ditinggal kabur oleh pimpinan perusahaan asal Jepang tidak mencukupi untuk membayar upah buruh dalam sebulan. Padahal, yang mereka tuntut tidak hanya masalah upah, juga Tunjungan Hari Raya (THR) dan pesangon jika perusahaan benar-benar mau tutup.

"Data aset sudah diberikan pihak manajemen yang ada di Batam, tetapi setelah dihitung belum mencukupi untuk membayar gaji buruh dalam bulan ini," katanya, Senin (22/7/2013) pada saat RDP.

Terkait aset, lanjut dia, mereka belum mendapatkan jaminan dari Pemerintah Batam. Tetapi, mereka tetap menjaga lantaran sebelum pimpinan perusahaan kabur beberapa asset (mesin) berharga sudah dikeluarkan.

Wakil Ketua Komisi IV, Udin P. Sihaloho mengatakan buruh juga harus betul-betul teliti dengan asset yang ada. Sebab, mengingat kejadian sebelumnya salah satu perusahaan yang kabur dari Batam meninggalkan aset yang sudah diagunkan kepada bank sebagai jaminan pinjaman.

"Kita tak mau kejadian yang dulu terulang kembali. Teman-teman (buruh) harus betul-betul tahu kejelasan aset yang ditinggal sekarang," tegasnya.

Editor: Dodo