Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kasus Mobil Seri X yang Bikin Warga Batam jadi 'X'

Sukaryo: Tindak Dulu yang Terlibat, Baru Ditertibkan
Oleh : Dodo
Selasa | 12-04-2011 | 15:27 WIB

Batam, batamtoday - Anggota Komisi I DPRD Kota Batam, Sukaryo menegaskan seharusnya pihak kepolisian melakukan tindakan tegas terhadap oknum aparat dan pemasok mobil asal Singapura sebelum melakukan penertiban dengan cara registrasi ulang terhadap seluruh mobil seri X yang diindikasikan bermasalah.

"Harusnya ditindak dulu (oknum aparat dan pemasok mobil) yang terlibat, baru melakukan penertiban," kata Sukaryo dalam perbincangan dengan batamtoday, Selasa, 12 April 2011.

Sukaryo mengatakan penindakan terhadap oknum aparat maupun pemasok mobil harus dilakukan dengan alasan mereka merupakan pihak yang paling bertanggungjawab terhadap carut marutnya proses registrasi ulang yang kini berjalan.

Ulah para oknum aparat dan pemasok mobil, lanjut Sukaryo, dengan cara memanipulasi dokumen kendaraan sudah terbukti merugikan masyarakat sebagai konsumen.

"Masyarakat tidak mungkin mau membeli mobil rekondisi yang bodong, konsumen tahunya mobil-mobil itu telah lengkap dokumennya dengan asumsi tidak akan bermasalah di kemudian hari," ujar Sukaryo.

Selain itu, Kapolda Kepri juga harus bisa memberikan jaminan hukum terhadap para pemilik mobil dengan langkah melakukan penindakan terhadap oknum aparat maupun pemasok mobil yang jelas terlibat.

Beberapa waktu lalu, kata Sukaryo, kepolisian telah menetapkan beberapa nama yang disebut-sebut sebagai otak pemasok mobil bodong di Batam.

"Kapolda harus bisa buktikan kalau ada pihak yang 'bermain' dalam masuknya mobil asal Singapura ke Batam, kalau tidak, masyarakat sudah pasti akan apriori terhadap polisi" tegas Sukaryo.

Sukaryo menyebutkan jikalau Kapolda tidak bisa membuktikan hal tersebut dan carut marut registrasi ulang mobil seri X terus berlanjut, maka sudah seharusnya masyarakat pemilik mobil itu melakukan gugatan class action.

"Saya dukung langkah class action masyarakat itu," tegas Sukaryo lagi.