Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

BI Proyeksikan Kebutuhan Uang Tunai Selama Ramadhan dan Lebaran Rp103,1 T
Oleh : Redaksi
Rabu | 10-07-2013 | 22:09 WIB

JAKARTA, batamtoday - Bank Indonesia (BI) memprediksi kebutuhan uang tunai dan sistem pembayaran non-tunai akan meningkat 20 persen selama Ramadhan dan Idul Fitri. Peningkatan tersebut dipengaruhi faktor pembagian gaji ke-13 PNS/TNI/Polri dan Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM). 

"BI memproyeksikan kebutuhan uang masyarakat periode Ramadhan dan Idul Fitri 2013 sebesar Rp103,1 triliun atau meningkat sebesar Rp17,4 triliun dibandingkan dengan realisasi tahun sebelumnya. Kebutuhan Uang Pecahan Besar (UPB) diproyeksikan sebesar Rp93,4 triliun dan Uang Pecahan Kecil (UPK) diproyeksikan sebesar Rp 9,7 triliun," jelas Peter Jacobs, Direktur Departemen Komunikasi, BI, dalam siaran persnya, Rabu (10/7/2013). 

Meski ada peningkatan, imbuh Jacobs, Bank Indonesia meyakini dapat memenuhi kebutuhan uang periode Ramadhan dan Lebaran tahun ini, baik dari sisi jumlah total maupun jumlah per pecahan. BI telah menyiapkan infrastruktur dan layanan sistem pembayaran non-tunai untuk mengantisipasi peningkatan transaksi pembayaran non-tunai (RTGS, kliring) yang volume transaksinya selalu meningkat rata-rata 14 persen di atas transaksi normal harian. 

"Untuk mengakomodasi kebutuhan tersebut, sejak 1 Mei 2013, batas maksimum transfer dana melalui kliring telah ditingkatkan hingga Rp500.000.000 per transaksi. Batas ini juga didukung dengan sistem transfer dana close to real time 'Si Kilat' (Sistem Kliring Kini Lebih Cepat)," tambahnya.

Jacobs berharap kliring dapat menjadi alternatif bertransaksi secara cepat dan murah. Dalam menghadapi lonjakan transaksi RTGS dan kliring ini, BI akan bekerja sama dengan Perbankan bahkan akan menambah jam layanan operasional apabila diperlukan.

Sementara, untuk memfasilitasi kebutuhan transfer dana, per tanggal 15 Juli 2013, transfer dana antar jaringan pembayaran domestik (melibatkan perbankan anggota dari jaringan ALTO, ATM BERSAMA dan PRIMA) serta transfer dari orang ke orang (P to P transfer) melalui operator telekomunikasi (Indosat, Telkomsel, dan XL) sudah dapat digunakan. 

"Untuk memenuhi kebutuhan UPK masyarakat di daerah-daerah, Kantor Perwakilan BI di daerah-daerah juga telah bekerja sama dengan bank-bank untuk menyediakan layanan penukaran UPK di berbagai lokasi. Seluruh layanan penukaran ini bersifat gratis," ujarnya. (*)