Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

BI Jamin Ketersediaan Penukaran Uang Kartal di Kepri Selama Ramadhan
Oleh : Roni Ginting
Selasa | 09-07-2013 | 13:05 WIB
Konfrensi_Pers_dengan_Bank_Indonesia.jpg Honda-Batam
(Foto: Roni/batamtoday)

BATAM, batamtoday - Bank Indonesia (BI) menjamin ketersediaan penukaran uang kartal selama Ramadhan di Kepri. Tahun ini uang kartal yang disediakan lebih banyak 10 persen dari tahun lalu yakni dari Rp22 miliar pada 2012 menjadi 24,5 miliar di 2013.

Dipaparkan oleh Tajudin Arif, Deputi Kepala Perwakilan Bidang Pembayaran dan Manajemen Internal Bank Indonesia Batam kepada wartawan pada Selasa (9/7/2013) bahwa pihaknya menyediakan pelayananan penukaran, kebutuhan transaksi tahun 2013 serta kegiatan kas kecukupan uang kartal di Kepri.

"Antisipasi kecukupan bulan Ramadhan, BI menaikkan transaksi di operasional kas sebesar 10 persen. Tahun lalu sebesar Rp22 miliar, tahun ini Rp24 miliar. Selama Idul Fitri beberapa kali penambahan kas sehingga optimis akan kita penuhi kebutuhan masyarakat Kepri," kata Tajudin.

Ditambahkannya, BI Batam telah dilakukan koordinasi dengan kantor pusat termasuk mengestimasi kebutuhan lebaran. BI lalu minta kepada perbankan berapa estimasi kebutuhan uang kartal sehingga memperoleh angka yang mendekati kebutuhan masyarakat.

"Dinaikkan 10 persen dari angka tahun lalu relatif masyarakat tidak akan kekurangan untuk uang pecahan besar maupun pecahan kecil. Untuk lebaran kita sudah sangat siap," terangnya.

Selain di BI, penukaran juga bisa dilakukan di bank konvensional. BI juga mengadakan kas keliling ke seluruh wilayah Kepri seperti di Tanjungpinang, Tanjung Balai Karimun, Natuna dan mencoba ke Dabo Singkep.

Untuk penukaran bisa dilakukan seluruh lapisan masyarakat di BI yakni hari Senin sampai dengan Kamis dilayani mulai pukul 08.30 WIB sampai dengan pukul 12.00 WIB. Sedangkan hari Jumat dilayani mulai pukul 09.00 WIB sampai dengan pukul 12.00 WIB.

"Tidak harus datang ke Bank Indonesia tapi bisa ke bank-bank konvensional lain dan tidak ada batas penukaran," kata Tajudin.

Editor: Dodo