Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Harga Ayam Potong di Batam Naik Rp12 Ribu
Oleh : Irwan Hirzal
Senin | 08-07-2013 | 14:23 WIB
batam2day.jpg Honda-Batam
Pedagang ayam potong di pasar Sei Harapan, Sekupang. Harga ayam merangkak naik dan diprediksi akan terus naik hingga pertengahan Ramadhan. (foto batamtoday/Irwan Hirzal)

BATAM, batamtoday - Sejumlah harga sembilan bahan pokok (sembako) di Batam mulai merangkak naik menjelang Ramadhan. Harga ayam potong di pasar tradisional Sei Harapan, Sekupang, naik Rp12 ribu per kilogramnya. Jika dua hari sebelunya harga ayam potong Rp30 ribu, kini menjadi Rp42 ribu.


"Saya tidak tahu, Mas, kenaikan ini disebabkan karena apa. Ini sudah tradisi. Ayam yang saya ambil dari Jembatan Berelang ini harganya memang sudah naik," kata Putra, seorang pedagang ayam di pasar Sei Harapan, Sekupang, kepada batamtoday, Senin (08/07/2013).

Dia memprediksi harga ayam potong akan terus merangkak naik hingga sepekan Ramadhan. Selanjutnya pada pertengahan Ramadhan akan stabil. Namun dia tak bisa memperkirakan harga ayam potong akan kembali naik sepekan sebelum dan sesudah Lebaran.

"Pasokan pastinya terhambat, ditambah harga BBM sudah naik. Apalagi kebutuhan masyarakat pasti sangat banyak," ujarnya.

Sementara pantauan batamtoday di pasar Sei Harapan, hari ini, harga daging sapi Rp52 ribu per kilogram, telur Rp35 ribu per papan, dan bawang merah Rp28 ribu per kilogram.

Anisa, pedagang lainnya, menampik jika pedagang memanfaatkan momen puasa untuk menaikkan harga sembako. "Mau gimana lagi, Mas, harga itu sudah ditentukan dari tauke. Kalau di tauke naik, pasti di pedagang ikut naik. Masak harga naik kita menjual masih harga lama," kata Anisa ketika diminta tanggapannya mengenai kenaikan harga kebutuhan pokok.

Harga-harga kebutuhan pokok yang terus meroket ini dikeluhkan sejumlah warga. Rosma (37), warga Tiban, malah meyakini harga-harga barang akan terus melambung menjelang hari pertama Ramadhan. Apalagi, sebagian besar barang kebutuhan pokok naik sekitar Rp10 ribu sampai Rp15 ribu.

"Ya jelas (naiknya harga barang kebutuhan pokok) sangat mencemaskan kami masyarakat menengah ke bawah. Malah tidak tertutup kemungkinan harganya akan terus naik. Apalagi harga cabai rawit sudah meroket," keluh Rosma.

Dia berharap pemerintah daerah segera tanggap dan mengendalikan harga-harga kebutuhan pokok agar tidak memberatkan masyarakat. "Harga kebutuhan pokok pada hari-hari besar keagamaan pasti naik karena permintaan banyak. Ini sesuai hukum ekonomi, dan wajar saja terjadi. Tapi harus dikendalikan agar kenaikan harga tidak melampaui batas kemampuan daya beli masyarakat," harap Rosma sambil menenteng barang bawaanya yang baru ia beli. (*)

Editor : Dodo