Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kadis KP2K Suhartini Gagal Budidayakan Lele di Batam
Oleh : Ali
Sabtu | 09-04-2011 | 02:07 WIB

Batam, Batamtoday - Direktorat Jendral (Dirjen) Perikanan Budidaya Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) Ketut Sugama menilai Dinas Kelautan, Perikanan Pertanian Peternakan dan Kehutanan (KP2K) Pemerintah Kota (Pemko) Batam telah lalai dalam mengemban tugas untuk membina masyarakat yang melakukan pembudidayaan ikan lele, dan terkesan tidak perduli sama sekali tentang pembudidayaan ikan lele di Batam.

Ketut Sugama juga mengatakan, selama ini masyarakat pembudidaya ikan lele tidak dibekali program training dan pengerahan budidaya lele yang benar dari Pemko Batam, dalam hal ini Dinas KP2K Batam.

Bahkan Ketut Sugama menilai Kadis KP2K Suhartini terkesan sangat cuek. Hal ini terbukti beberapa kali ketida hadiran Suhartini dalam pembahasan budidaya lele dan mengatasi permasalahan lele di Batam.

"Ini bukan pertama kali beliau (Suhartini,Kadis KP2K.red) tidak hadir dalam pembahsan budidaya lele di Batam. Pada hal kehadirannya sebagai wujud kepeduliannya terhadap masyarakat pembudidaya lele. Dan saya juga dapat mengetahui secera langsung dari beliau permasalahan apa yang dihadapai tentang pembudidayaan lele di Batam ini. Tapi mau dibilang apa lagi, beliau sebagai tuan rumah aja tidak hadir," kesal Ketut Sugama.

Ketut Sugama juga mengatakan kedatangan dirinya ke Batam selain memberikan pembahasan dan penyuluhan pembudidayaan lele, juga memberikan bamtuan 150 ribu bibit lele pilihan sekaligus membawa tenaga pendamping untuk pembinaan mayarakat pembudidaya lele.

Ketut Sugama juga menyesalkan sikap Kadis KP2K Suhartini yang sok birokrasi, yang menyatakan ketidakhadiranya karena tidak mendapat undangan resmi.

"Baru menjabat kadis sudak sok brokrasi, sudah seperti masa orde baru aja," cetus Ketut Sugama.

Karena kecuekan Suhartini dalam pembudidayaan lele, tambah Ketut Sugama, akibatnya Batam gagal dalam memenuhi kebutuhan lele yang mencapai 15 ton perharinya.

"Para pembudidaya ikan lele di Batam inikan sebenarnya hanya bermodalakan keberanian, tanpa dilengkapi dengan skill budidaya lele itu sendiri. Makanya, untuk menghitung untung dan rugi hasil lele di Batam ini belum jelas hitung-hitungannya." terangnya.

Sementara Ray J Stevanus yang telah 15 tahun berkecimpung di pembudidayaan lele mengatakan, tidak hadiran Kadis KP2K Batam, Suhartini dalam pembahsan budodaya lele ini sudah membuktikan cermin ketidak seriusan dirinya, padahal sebelumnya Suhartni mengatakan akan berusaha keras sehingga pembudidayaan ikan lele di Batam dapat berkembang biak, dan menguasai pasar lele hingga di Malaysia.

"Gimana mau mengembangkan ikan lele hingga keluar negri, program KP2K sebelumnya yang memberikan bantuan bibit di pembudidayaan lele di Tiban saja banyak yang mati. Menurut saya KP2K salah dalam hal memberikan bibit lele," ujar lelaki yang telah memiliki 30 kolam kan lele ini.

Apa yang saya katakan ini nyata, karena lanjutnya, salah satu contoh saja bantuan pangan yang diberikan KP2K, karena pangan yang diberikan bukan untuk bibit lele, melainkan untuk lele sudah dewasa. Dan akhirnya tidak ada satupun peternak lele yang berhasil dari program KP2K itu.

"Saya harapkan kedepannya, KP2K jangan hanya memberikan bantuan bibit ikan saja, melainkan juga bimbingan dan tenaga ahli sebagai pendamping," harapnya.