Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

CIMB Niaga Perluas Jaringan Layanan Syariah di Batam
Oleh : Roni Ginting
Jum'at | 28-06-2013 | 18:41 WIB

BATAM, batamtoday - PT Bank CIMB Niaga Tbk memperluas jaringan layanan dengan membuka kantor cabang Syariah (KCS) di Batam. Pemilihan Batam karena memiliki potensi yang sangat besar karena iklim investasi yang bagus.

Handoyo Soebali, Direktur Commercial Banking & Syariah CIMB Niaga dalam acara syukuran dan silaturahmi bersama mitra usahanya di Harmoni One, Jumat (28/6/2013) mengatakan cabang di Batam dijadikan jaringan layanan Syariah ke 29 di seluruh Indonesia.

"Pemilihan Batam karena memiliki lokasi yang strategis dan kawasan industri yang didukung free trade zone cukup baik untuk investasi," kata Handoyo.

Dengan hadirnya cabang Syariah, Batam menjadi bagian strategi bisnis CIMB Niaga untuk memperbesar skala bisnis Syariah melalui penerapan Dual Banking Leverage Model (DBLM) sehingga memperluas dan mempermudah akses masyarakat yang hendak bertransaksi perbankan Syariah di CIMB Niaga.

"Melalui DBLM, kebutuhan masyarakat atas produk dan layananan Syariah yang lengkap," ujarnya.

Handoyo juga mengatakan kalau CIMB Niaga menyediakan produk pembiayaan dan simpananan yang didukung oleh jaringan distribusi elektronik seperti Go Mobile termasuk rekening ponsel CIMB Click, phone banking 14041 dan 500 800, cash deposit Machine, video banking hingga ATM.

"CIMB Niaga Syariah menawarkan produk simpanan seperti Tabungan iB X-Tra Syariah, tabungan iB Junior, pendidikan, perencanaan dan tabungan iB X-Tra Mudharabah.

Sementara, U Saefudin Noer, Head of Syariah Banking CIMB Niaga menjelaskan bahwa mereka terus menunjukkan performa positif. Dimana CIMB Niaga Syariah berhasil mencatatkan laba sebelum pajak sebesar Rp 54 miliar atau meningkat 153 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

"CIMB Niaga Syariah juga mencatatkan pertumbuhan aset menjadi Rp 10,28 triliun per 31 Maret 2013, meningkat 81 persen. Sementara untuk dana pihak ketiga (DPK) tercatat sebesar Rp 7,69 triliun atau meningkat sebesar 67 persen," ujar Saefudin.

Editor: Dodo