Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Rupiah Tutup Pekan di Level Rp8.650 per Dolar Amerika
Oleh : sumantri
Jum'at | 08-04-2011 | 16:29 WIB
Ilustrasi_Rupiah.jpg Honda-Batam

Rupiah diperkirakan masih tetap akan melanjutkan penguatan seiring dengan naik nya rating Indonesia

Batam, batamtoday - Kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat di pasar spot antarbank pada penutupan perdagangan akhir pekan, Jumat 8 April 2011, menguat 25 poin ke level Rp8.650 per Dolar Amerika.

"Menguatnya nilali tukar rupiah ini karena pelaku pasar asing membeli rupiah setelah ada isu bahwa Indonesia mengalami perbaikan peringkat utang dari BB+ menjadi BBB," kata Direktur Retail Banking PT Bank Mega Tbk, Kostaman Thayib, dalam keterbukaan informasi Bursa, seperti dikutip dari IDX Jumat, 8 April 2011.

Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat naik menjadi Rp 8.650 per dolar Amerika Serikat. Dia mengatakan, kenaikan rupiah yang cukup cepat sebenarnya tidak begitu nyaman karena mata uang itu mudah terkoreksi apabila ada isu negatif.

"Namun, kenaikan rupiah itu juga diikuti pula oleh membaiknya mata uang regional lainnya," ujarnya.

Menurut Kostaman, Bank Indonesia (BI) kemungkinan juga menjaga rupiah agar tidak terlalu cepat menguat, meski kecenderungan pasar positif bahwa rupiah akan terus bergerak naik.

"Apalagi Indonesia dinilai merupakan pasar yang menarik untuk melakukan investasi ketimbang di negara-negara lain, kecuali di India dan China," katanya.

Pelaku asing, lanjut dia, akan kembali menempatkan dananya di pasar saham, terutama pada saham industri pertambangan dan otomotif yang berpeluang untuk kembali menguat, setelah pada hari sebelumnya terkoreksi.

"Kami optimis pelaku lokal akan mengikuti langkah pelaku asing melakukan pembelian rupiah," ujarnya.

Kenaikan rupiah itu, menurut dia, juga ditopang oleh kenaikan suku bunga utama Bank Sentral Eropa (BOE) yang menaikkan 25 basis poin menjadi 1,25 persen.

"Akibatnya, Euro menguat terhadap dolar Amerika Serikat cukup tajam," ucapnya.

Peluang rupiah untuk bisa mencapai level Rp 8.600 per dolar Amerika Serikat pada pekan depan sangat besar, tergantung dari pasar eksternal, karena di pasar internal kondisinya sudah cukup baik.