Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Dampak Kabut Asap, Harga Ikan Melambung di Tanjungpinang
Oleh : Charles Sitompul
Senin | 24-06-2013 | 19:24 WIB
pasar_ikan_ilustrasi.jpg Honda-Batam
Ilustrasi.

TANJUNGPINANG, batamtoday - Selain berdampak pada operasional transportasi udara dan laut, ternyata kabut asap kiriman yang melanda Tanjungpinang dalam beberapa hari terakhir ini juga berdampak pada mata pencaharian nelayan, yang menghakibatkan kelangkaan dan melambungnya harga ikan di sejumlah pasar tradisional, Senin (23/6/2013).

Aliong, salah seorang penjual ikan mengatakan, dalam dua hari terakhir, pasokan ikan dari nelayan pesisir, khususnya dari Kawal dan Kijang sangat langka. Hal itu disebabkan kabut asap yang membuat nelayan takut dan enggan turun melaut.

"Saat sekarang ikan susah, nelayan tidak berani turun ke laut karena kabut asap yang tebal, di pasar juga ikan langka," ujar Aliong, pedagang ikan di Pasar Baru Tanjungpinang.

Akibat langkanya pasokan ikan dari nelayan, tambah Aliong, mengakibatkan harga ikan dalam dua hari terakhir melambung tinggi. Untuk 1 kilogram ikan tongkol dari sebelumnya di kosaran Rp 25 ribu hingga Rp 28 ribu, saat ini melambung menjadi Rp 34 ribu hingga Rp 37ribu. Demikian juga ikan tenggiri dan sejumlah jenis ikan lainnya.

Tragisnya kenaikan ikan ini, terjadi satu hari usai Gubernur Kepri Muhammad Sani  melakukan sidak, dalam rangka rencana kenaikan BBM. Hingga hal ini membuat sejumlah ibu rumah tangga di Tanjungpinang menggerutu.

"Kemarin kata-nya stabil tidak ada kenaikan, kok baru disidak langsung harga ikan naik," ujar Wati, salah seorang ibu rumah tangga di Tanjungpinang.

Editor: Dodo