Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Mayoritas Sektor Memberikan Kontribusi Positif

Menu Sesi II, Saham Bakrie dan Tambang "Yummy"
Oleh : sumantri
Jum'at | 08-04-2011 | 12:27 WIB
IHSG_Sesi_I.png Honda-Batam

Grafik IHSG Pada Penutupan Perdagangan Sesi I Jumat 08 April 2011

Batam, batamtoday - Indeks saham domestik sesi pertama terpantau positif dan diperkirakan berlanjut hingga penutupan. Untuk sesi dua, Analis merekomendasikan positif saham-saham tambang logam dan grup Bakrie, dan "yummy" untuk dikoleksi.

Pada sesi pertama perdagangan Jumat, 08 April 2011, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 9,42 poin (0,25%) ke level 3.740,005. Indeks saham unggulan LQ45 juga naik 2,25 poin (0,34%) ke angka 670,008. Laju indeks siang ini sangat ramai, didukung oleh volume transaksi yang tercatat mencapai 27,872 miliar lembar saham, senilai Rp16,514 triliun dan frekuensi 50.092 kali. Sebanyak 101 saham menguat, sedangkan 89 saham melemah dan 91 saham stagnan.

Penguatan indeks sesi pertama, juga diwarnai besarnya aksi beli asing yang mencatatkan transaksi nilai beli bersih (net foreign buy) sebesar Rp14,520 triliun. Rinciannya, transaksi beli mencapai Rp15,1 triliun sedangkan transaksi jual sebesar Rp667.2 miliar.

Mayoritas sektor saham mendukung penguatan indeks. Sektor industri dasar memimpin penguatan 0,57%, disusul sektor keuangan 0,47%, pertambangan 0,36%, konsumsi 0,31%, perkebunan 0,30%, perdagangan dan manufaktur masing-masing 0,15% dan infrastruktur 0,07%. Hanya dua sektor yang melemah, aneka industri 0,43% dan properti 0,03%.

Pengamat pasar modal Willy Sanjaya dalam keterbukaan informasi yang dikeluarkan oleh IDX siang ini, memperkirakan, pergerakan indeks saham hingga penutupan sore nanti akan mendarat di teritori positif.

“Indeks akan mengarah ke level resistance 3.768 dan 3.722 sebagai level support-nya,” katanya seperti dikutip IDX,  Jumat, 08 April 2011.

Menurutnya, penguatan indeks hari ini salah satunya dipicu oleh besarnya antusiasme asing dalam melakukan pembelian di bursa saham domestik. Hal ini bisa dilihat dari net foreign buy yang hampir mencapai Rp15 triliun.

“Gara-garanya, crossing di saham BRAU) (PT Berau Coal Energy) yang menjadi berita positif bagi market,” ujarnya.

Selain itu, lanjut Willy, penguatan indeks juga ditopang oleh penguatan kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta yang saat ini sudah mencapai 8.653 per dolar AS.

“Pada saat yang sama, pasar juga sudah mengantisipasi laporan keuangan berbagai emiten untuk kuartal pertama 2011,” papar Willy.

Adapun sektor saham yang berpeluang jadi pendongkrak indeks hari ini adalah pertambangan logam dan saham-saham di grup Bakrie. Sebab, menurutnya, semua transaksi di grup ini terkait berbagai aksi korporasinya sudah mencapai titik terang. “Terutama, tukar guling saham BUMI dengan Vallar Plc,” tuturnya.

Saham-saham pilihannya adalah PT Timah (TINS), PT Bakrie and Brothers (BNBR), PT Energi Mega Persada (ENRG), PT Bumi Resources (BUMI), PT Bank Jabar Banten (BJBR), PT Media Nusantara Citra (MNCN) dan PT Adhi Karya (ADHI). “Saya rekomendasikan strong buy saham-saham tersebut,” imbuhnya.