Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Melalui Batam Updates 2013 di Kemenlu RI

Andalkan FTZ untuk Gaet Investor, BP Batam Jamin Ketersediaan Lahan
Oleh : Roni Ginting
Jum'at | 21-06-2013 | 15:35 WIB

JAKARTA, batamtoday - Status Batam sebagai kawasan perdagangan bebas atau Free Trade Zone menjadi keunggulan yang dijadikan senjata ampuh untuk menggaet pengusaha-pengusaha asing agar berinvestasi di kota industri ini.

Batam Updates 2013 yang digelar di Kantor Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Jakarta, Rabu (19/6/2013), dijadikan momen untuk memperkenalkan Batam dengan segala kelebihannya kepada perwakilan negara asing di Indonesia. Dengan harapan bisa meyakinkan calon investor agar segera berinvestasi.

Dirjen Informasi Publik dan Diplomasi Kementerian Luar Negeri, AM Fachir, kepada perwakilan duta besar dan pengusaha yang hadir dalam acara Batam Updates 2013, mengatakan bahwa bisnis di Batam sangat menguntungkan. Selain letak Batam yang strategis dan berdekatan dengan Malaysia dan Singapura, juga ekonominya yang berkembang.

"Ekonomi di sana yang berkembang. Fasilitas pendukung di sana juga sangat menunjang investasi. Ini merupakan inisiatif yang baik dan harus ada tindaklanjut dari pertemuan ini," kata Fachir.

Dia mengharapkan dari Batam Updates 2013 ada tindaklanjutnya. "Mereka dari duta besar negara asing, menginginkan ada output dan outcome-nya," ujarnya.

Di tempat yang sama,  Kepala BP Batam Mustofa Widjaya memaparkan dengan status sebagai kawasan FTZ, BP Batam mengelola pulau seluas 715 km2 memiliki program yang sangat baik dalam mempromosikan Pulau Batam di dalam negeri maupun luar negeri.

"Acara Businnes Gathering Batam Updates 2013 merupakan implementasi mempromosikan pulau Batam sebagai kawasan industri serta kawasan perdagangan bebas yang kompetitif di Asia," kata Mustofa.

Lalu pihaknya akan mengumpulkan data-data mengenai calon investor yang mereka inginkan. Dan apabila ada pengusaha-pengusaha yang ingin berinvestasi ke Batam bisa bertanya ke kedutaan mereka masing-masing.

"Kita mengundang perwakilan negara asing kesini agar bisa menjelaskan gambaran secara umum tentang kelebihan Batam. Begitu juga kalau ada pengusaha yang ingin kita bidik, kita bisa bertanya langsung dengan perwakilan mereka di Indonesia," kata Mustofa.

Selain itu, meskipun kondisi lahan di Batam terbatas, Mustofa menjamin ketersediaan lahan di Batam untuk berinvestasi. Pasalnya di Batam terdapat 22 kawasan industri yang dapat dipergunakan sesuai dengan kebutuhan pada investor masing-masing.

"Memang lahan terbatas, tapi di kawasan industri kita masih ada tempat yang bisa dipakai, fasilitasnya juga lengkap sehingga para investor tinggal bawa koper saja," terang Mustofa.

Melalui acara yang dihelat BP Batam dengan Kemenlu itu, Mustofa tidak menargetkan angka investasi yang cukup tinggi. Dia hanya berharap para investor bisa mendapatkan informasi yang lengkap tentang Batam dengan segala kelebihannya.

"Pulau Batam memiliki potensi yang sangat besar dalam memberikan devisa. Batam difokuskan menjadi kawasan industri kompetitif di Asia Tenggara melalui pengembangan industri. Untuk target BP Batam selalu memenuhi target investasi," ujarnya.

Sementara itu, Managing Director PT McDermott Indonesia Mark Lowman memberikan testimoni tentang investasi perusahaannya di Batam. Perusahaan galangan kapal tersebut betah di Batam karena mendapatkan segala kemudahan serta dukungan semua aspek.

Dukungan pemerintah, khususnya BP Batam ikut menjadi alasan bagi PT McDermott Indonesia untuk terus mengembangkan usahanya di Batam. Karena selama di Batam memiliki akses yang bagus.

"Pemerintah ikut mensupport bisnis punya kami. Kami punya kerjasama baik dengan BP Batam," kata Mark.

Dikisahkan Mark, saat pertama kali berinvestasi di Batam, pihaknya mencari negara-negara di kawasan Asia Pasifik yang sedang booming secara ekonomi, salah satunya Indonesia. Sehingga ditunjuklah Batam menjadi logistik base perusahaan itu.

"Sekarang apa-apa jadi lebih mudah. Termasuk akses yang gampang dengan tenaga kerja," terangnya.

Di tengah-tengah berbagai isu kurang sedap di Batam seperti persoalan ketenagakerjaan, kenaikan harga BBM, Mark mengaku tidak ada kendala yang dilami perusahaannya. Perusahaan yang dipimpinnya itu jarang sekali bermasalah dengan tenaga kerja karena di McDermott sebanyak 95 persen merupakan karyawan tetap.

"Kita sedikit sekali menggunakan jasa outsourching. 95 persen karyawan sudah permanen. Gejolak rencana kenaikan BBM pun tidak jadi masalah karena dengan gaji tinggi pekerjanya masih akan tetap dapat hidup layak dengan sistem penggajian yang sudah bagus," terangnya.

Editor: Dodo