Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kasus Pembunuhan Pemijat Wanita

Elin Sering Bertengkar dengan Joni
Oleh : Hendra Zaimi
Kamis | 07-04-2011 | 17:39 WIB
angel.gif Honda-Batam

PKP Developer

Garis Polisi - Bekas darah dan rambut korban Elin, masih terlihat jelas di tempat kejadian perkara (TKP), Kamis, 7 April 2011 (Foto: Hendra Zaimi)

Batam, batamtoday - Elin (26), pemijat cantik yang tewas setelah dianiaya oleh pelaku Joni, adalah sosok wanita yang pendiam dan ramah. Demikian dikatakan Nova, salah seorang temannya kepada batamtoday, Kamis, 7 April 2011 di kawasan Nagoya.

"Dia (Korban, red) seorang yang pendiam dan ramah, karena itu dia punya banyak teman," kata Nova.

Nova sudah mengenal Elin sejak dua tahun yang lalu. Kedua sahabat ini sebelumnya pernah sama-sama bekerja di sebuah panti pijat di bilangan Nagoya. Waktu itu, Elin baru saja tiba dari kampung halamannya di Karawang, Jawa Barat.

"Waktu itu kita sama-sama baru datang ke Batam," kata wanita asal Pemalang, Jawa Tengah ini.

Pertama berkenalan, Elin mengaku dirinya adalah seorang janda dan memiliki seorang anak lelaki yang tinggal bersama orang tuanya di Kampung. Namun tidak lama tinggal di Batam, Elin akhirnya bertemu dengan Joni dan menjalin hubungan serta tinggal bersama di daerah Batam Centre.

"Tidak tahu mereka itu pacaran ataupun sudah menikah. Elin orangnya tertutup walaupun kepada temannya sendiri," terang Nova.

Selama menjalani hidupnya bersama Joni, lanjut Nova, keduanya memang sering bertengkar. Baik itu hanya sebatas ribut kecil maupun pertengkaran yang besar. Bahkan keduanya pernah bertengkar dengan saling menyiram bensin dan mau saling bakar-bakaran.

"Kejadian itu sudah lama sekali, Keduanya sama-sama keras kepala," tambah Nova.

Sementara itu, pemilik Princess Massage, mengatakan Elin adalah sosok wanita yang supel, sehingga Elin merupakan salah satu primadona di panti pijat di kawasan Nagoya tersebut.

"Dia baik anaknya, karena itu tamunya juga banyak dulu di sini," kata pemilik yang enggan namanya disebut kepada batamtoday.

Selama bekerja di tempat usahanya, Elin tidak pernah memberitahukan statusnya kepada sang majikan. Apakah dirinya masih single ataupun sudah menikah, namun selama hampir setengah tahun bekerja di panti pijat itu, tidak pernah ada seorang teman pria Elin yang datang ke sana untuk menemui atau menjemputnya.

"Saya ga' tau statusnya apa, biasalah bang dunia seperti ini, status tidak begitu penting di sini," terangnya.

Bahkan pemilik panti pijat tersebut baru mengetahui Elin telah tewas setelah pihak kepolisian datang ke tempat itu untuk meminta keterangan tentang Elin. Pemilik tempat pijat itu mengatakan Elin sudah tidak bekerja di sana sejak sebulan yang lalu. Namun polisi sempat meminta foto Elin untuk proses penyidikan.

Pernah Buat Laporan KDRT

Sebelumnya, Elin pernah membuat laporan ke Kepolisian Sektor Batam Kota atas kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) sekitar satu minggu yang lalu terhadap pelaku Joni, yang tidak lain adalah suaminya.

"Benar pelaku pernah buat laporan KDRT di sini. Tapi korban sendiri yang mencabutnya," kata Kapolsek Batam Kota, AKP Heryana pertelepon kepada batamtoday.

Heryana menambahkan, laporan itu akhirnya dicabut sendiri oleh korban dan tidak ada keterlibatan dari pihak mana untuk melakukan penjaminan terhadap pelaku. Laporannya sendiri hanya penganiayaan ringan dan pelaku juga tidak bisa di tahan sesuai prosedur hukumnya.

"Cuma kasus penganiayaan ringan dan pelaku sendiri tidak bisa kita tahan," terangnya.

Diberitakan sebelumnya, Pemijat cantik Elin (26) tewas di tempat dianiaya pacarnya Joni (30) dengan cara membenturkan kepala korban ke aspal jalan tepat di depan show room mobil New Star di Kompleks Nagoya Parade, Batam, Rabu 6 April 2011 sekitar pukul 22.45 WIB.

Korban ditinggalkan begitu saja oleh pelaku yang terus melarikan diri, dan hingga saat ini dalam buruan petugas Polresta Barelang.

Di tempat kejadian perkara (TKP) masih tersisa bercak darah dan rambut korban di aspal jalan. Darah korban yang mungkin mengucur, juga meninggalkan bekas di kolong sebuah Kijang Innova biru yang terparkir di depan show room tersebut. darah korban nampaknya mengucur dari tengah jalan hingga ke halaman parkir show room, kata warga di TKP.

Petugas indentifikasi Polresta Barelang yang turun di TKP masih memagari lokasi TKP dengan police line.

Kejadian penganiayaan ini diketahui polisi setelah seorang sekuriti yang bertugas piket di kawasan TKP bernama Januariyus, melaporkan peristiwa tersebut ke Polresta Barelang, semalam. Mayat korban Elin saat ini berada di RSOB untuk visum.