Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Menkeu Sebut Kenaikan Harga BBM untuk Ciptakan Lapangan Kerja Baru
Oleh : Surya Irawan
Selasa | 18-06-2013 | 10:06 WIB
chatib-basri-130411b.jpg Honda-Batam
Menteri Keuangan M. Chatib Basri. (Foto: Liputan6.com)

JAKARTA, batamtoday - Menteri Keuangan M. Chatib Basri mengatakan, apabila harga Bahan Bakar Minyak (BBM) tidak dinaikkan, maka dampaknya defisit anggaran akan sampai pada angka 3,83 persen dan berdampak pada ketersediaan lapangan pekerjaan.

"Apabila harga BBM tidak dinaikkan defisit kita tahun ini akan sebesar 3,83 persen dan ini akan buat stabilitas makro kita terganggu sehingga itu bahaya. Rupiah bisa jatuh, inflasi, dan menghambat penciptaan lapangan kerja," ujarnya di gedung DPR, Jakarta, Senin (17/6/2013).

Dia melanjutkan, perbaikan dari sisi makro harus dilakukan dengan kenaikan harga BBM, sehingga penciptaan lapangan kerja dapat dijalankan.
 
"Perbaikan dari segi makro harus dilakukan sehingga pencapaian lapangan kerja bisa terjamin. Apakah kita akan habiskan Rp300 triliun untuk subsidi dan 70 persennya dinikmati kelompok kaya?" imbuhnya.

Chatib juga mengungkapkan,hal yang dibahas bukanlah setuju atau tidaknya kenaikan BBM, namun persetujuan postur APBNP 2013.
"Dalam pembahasan banyak sekali muncul pertanyaan tentang perlu tidaknya kenaikan harga BBM. Bahwa isu kenaikan itu domain pemerintah, sedangkan yang kami bahas dengan Banggar dan Komisi itu adalah asumsi makro RAPBN 2013," paparnya.

Editor: Dodo