Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Jaga Higienisasi Jajanan, 200 PKL Dapat Penyuluhan
Oleh : Charles Sitompul
Rabu | 12-06-2013 | 18:37 WIB

TANJUNGPINANG, batamtoday - Sebanyak 200 orang Pedagang Kaki Lima (PKL) di Melayu Square, Anjung Cahaya, Ocean Corner, mendapat pelatihan dan penyuluhan tentang Higienesanitasi dan Keamanan pangan bagi pedagang kaki lima se-Kota Tanjungpinang  yang dilaksanakan di Ruang Gladiolus Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Tanjungpinang, Rabu (12/6/2013).

Kepala Dinas Kesehatan Kota Tanjunginang, Rustam mengatakan, pelaksanaan penyuluhan keamanan makanan Bagi PKL di kota Tanjungpinang ini, dilakukan untuk menghindari adanya keracunan pangan dan menjaga higienisasi makanan jajanan yang dijual pedagang pada masyarakat.

"Perlakuan terhadap pangan yang kurang sempurna dan tidak baik, akan menimbulkan pengaruh terhadap kesehatan konsumen. Hal ini terjadi karena penyalahgunaan bahan kimia yang disalahgunakan sebagai bahan tambahan pangan seperti borax, formalin, rhodamin dan lain-lain,” ujar Rustam.

Memang, pengawasan secara berkala telah dilakukan, baik di tempat-tempat penjualan di sekitar jalan-jalan utama disertai pemantauan kualitas makanan oleh Dinas Kesehatan bekerjasama dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Namun untuk menambah kualitas dan pengetahuaan para pedagang hingga pelaksanaan penyuluhan ini dilaksanakan.

Dari hasil pantauan Dinas Kesehatan, masih ditemukan permasalahan di Tanjungpinang antara lain jajanan yang tidak sehat dan masih ditemuinya produk pangan yang tercermar oleh bahan kimia berbahaya yang bukan peruntukan sebagai bahan tambahan pangan, seperti formalin, asam boraks, tawas dan sebagainya.

Wakil Wali Kota Tanjungpinang, Syahrul, mengatakan kegiatan ini sangat penting bagi PKL dalam menjaga kebersihan dan keamanan makanan yang di konsumsi masyarakat, dalam memahami secara massal tentang Cara Produksi Pangan yang Baik (CPPB).

"Telah kita ketahui, bahwa makanan jajanan banyak disukai berbagai kalangan kalangan masyarakat mulai dari anak-anak hingga orang tua karena harganya relatif murah, mudah diperoleh, tampilannya menarik serta bervariasi sehingga dapat mengundang selera makan,” ungkap Syahrul.

Keamanan makanan kini semakin penting bagi masyarakat karena merupakan salah satu hal yang dijadikan pertimbangan dalam memilih makanan. Perluperhatian tentang keamanan makanan karena makanan merupakan media yang baik bagi bakteri penyebab keracunan makanan.

Melalui kegiatan penyuluhan keamanan pangan ini, para peserta akan dibekali pengetahuan tentang prinsip keamanan pangan dan beberapa peraturan kesehatan/keamanan pangan yang ada, khususnya Permenkes RI Nomor 942/Menkes/SK/VII/20013 tentang persyaratan hygienesanitasi makanan jajanan.

Syahrul berharap, dengan penyuluhan ini peserta dapat memahami dan melaksanakan serta menyajikan jajanan yang diperjualbelikan secara sehat, sehingga tidak berdampak negatif terhadap kesehatan masyarakat, khususnya Tanjungpinang.

Editor: Dodo