Batam, batamtoday - Konferderasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KSBSI) Koordinator Wilayah Kepulauan Riau (Kepri), Kamis 7 April 2011 besok akan menggelar aksi unjuk rasa sekitar pukul 9.00 WIB. Aksi ini menuntut kepada pihak manajemen Koperasi Telkomsel Batam yang dianggap arogan dan bertindak sewenang-wenang terhadap karyawan Koperasi Telkomsel.

"Mereka (manajeman koperasi-red.) telah melakukan manipulasi status hubungan kerja karyawan dengan cara intimidasi, pembohongan dan pembodohan kepada ratusan karyawan," ujar Ayi Afrianto, Koordinator KSBSI Kepri kepada batamtoday 6 April 2011.

Ayi mengatakan bentuk manipulasi tersebut antara lain pihak Koperasi Telkomsel tidak pernah memberikan Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek) kepada karyawan meski telah mengabdi kepada perusahaan tersebut selama tujuh hingga delapan tahun, bahkan ada yang sampai sembilan tahun.

Polemik ini telah disikapi oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Kepulauan Riau yang meminta Koperasi Telkomsel segera mengurus Jamsostek bagi karyawannya.

"Himbauan Disnakertrans diikuti oleh manajemen dengan mengumpulkan karyawan untuk merundingkan persoalan ini," kata Ayi.

Ayi menambahkan, hal ini telah dilakukan beberapa kali perundingan bersama unsur pemerintah, Serikat Buruh dan pihak Koperasi Telkomsel, namun pihak Koperasi Telkomsel hingga saat ini tetap menunjukkan kesewenang-wenangannya.

Bahkan, karyawan dipaksa untuk menandatangani Perjanjian Kerja Bersama yang baru dan secara otomatis meski telah bekerja lebih dari lima tahun, karyawan tetap dianggap memulai dari awal (nol).

Maka dengan itu, kata Ayi karena tidak ada itikatan baik dari manajemen untuk menyelesaikan permasalahan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan, anggota SBSI di bawah KSBSI Kepulauan Riau akan melaksanakan unjuk rasa dengan mengambil rute dari Greenland, Pemko Batam, Graha Telkomsel Batam Center, BP Kawasan hingga ke Kantor Koperasi Telkomsel Batam Center.

"Kalau juga tidak ada tanggapan dari manajeman maka aksi kami ini akan berlanjut hingga ke Grapari Telkomsel di Baloi," tambahnya.

Inti dari unjuk rasa ini tutur Ayi, karyawan menuntut kepada pihak manajeman Telkomsel agar melakukan hubungan kerja sesuai dengan perundang-undangan, menuntut dihentikannya segala bentuk intimidasi, pembohongan dan pembodohan kepada karyawan, serta menuntut dihilangkannya Perjanjan Kerja Bersama yang dinilai sarat intimidasi.