Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Alamak, Harga Jengkol Lebih Mahal Ketimbang Daging Ayam
Oleh : Irwan Hirzal
Rabu | 05-06-2013 | 12:39 WIB
jengkol.JPG Honda-Batam
Jengkol yang langka di pasaran dan harga melonjak. (Foto: istimewa)

BATAM, batamtoday - Komoditas jengkol sudah dua hari belakang menghilang di beberapa pasar tradisional Batam. Bukan hanya langka saja, kini harga per kilogram jengkol melonjak mengalahkan harga daging ayam.

Yani (40), salah satu pedagang jengkol di Pasar Toss 3000 mengatakan ia mengaku telah dua hari ini tak mendapatkan pasokan. Terakhir harga jengkol yang dijualnya mencapai Rp 40 ribu dari Rp 10 ribu per kilogramnya. Harga tersebut lebih mahal dibanding harga daging ayam yang hanya Rp 28 ribu per kilogramnya.

"Banyak yang tanya jengkol namun saya tidak punya stok, lalu banyak pembeli yang mengeluh kenaikan harga jengkol terutama bagi para pedagang makanan yang tiap harinya memasak jengkol untuk dijual," kata Yani, Rabu (5/6/2013).

Hal serupa juga dikatakan Sarti, salah seorang pedagang sayur di Pasar Sungai Harapan, Sekupang. Dia mengatakan kelangkaan jengkol juga dia alami beberapa hari terakhir.

Menurutnya kelangkaan tersebut dipicu akibat faktor cuaca buruk padahal bulan sebelumnya pasokan jengkol ke Sungai Harapan selalu lancar dan harga normal.

"Saya juga kaget harga jengkol bisa jadi mahal soalnya kan jengkol apapun itu cuacanya selalu ada dan harganya murah namun walaupun stok ada saya menjual dengan harga Rp 45 ribu per kilogram," ujar Sarti kepada wartawan

Sarti menyebut jengkol biasanya dipasok oleh beberapa daerah seperti Tasikmalaya dan Garut, Jawa Barat. Sebagian besar pembeli jengkol adalah para pemilik warung nasi yang biasanya hampir setiap hari membeli buah dengan aroma khas ini.

"Sekarang pedagang nasi jarang membeli jengkol karena harganya mahal dan barangnya langka," kata Sarti di kios daganganya itu.

Editor: Dodo