Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Diduga Sandiwara

Perampokan Terjadi di Siang Bolong
Oleh : Hendra Zaimi
Selasa | 05-04-2011 | 18:04 WIB
bacok.jpg Honda-Batam

Reka Ulang - Hendrianto (Kaos putih), korban perampokan sedang memperagakan kronologis perampokan yang dilaminya kepada anggota Polsekta Batam Kota saat melakukan reka ulang di halaman parkir BP Kawasan Batam, Selasa, 5 April 2011 (Foto: Hendra Zaimi)

Batam, batamtoday - Hendrianto, seorang karyawan PT Mitra Dana Putra Utama (MDPU) Finance melaporkan tindakan perampokan yang dialaminya di halaman parkir Badan Pengusahaan Kawasan Batam (BP Kawasan Batam), Selasa, 5 April 2011 sekitar pukul 11.30 WIB. Akibat perampokan itu, uang tunai sebesar Rp102 juta di bawa kabur pelaku perampokan.

Menurut keterangan korban, pada saat kejadian dia ingin menyetorkan uang milik perusahaan ke Kantor Cabang Pembantu Bank Mandiri yang berada di gedung BP Kawasan Batam. Akibat aksi perampokan itu, korban mengalami luka pada bagian lengan kiri akibat menahan serangan pisau yang dilakukan pelaku perampokan.

"Pelaku menggunakan motor RX King. Saat turun dari mobil, saya langsung ditodong pelaku dengan menggunakan pisau," kata korban kepada anggota polisi saat reka ulang kejadian di tempat kejadian perkara (TKP).

Korban menambahkan, saat turun dari dalam mobil milik perusahaan Toyota Kijang Innova warna biru dengan nopol BP 1680 OO, tas berisi uang tunai itu disandang korban pada bahu sebelah kanan. Pelaku langsung menodongkan pisaunya dan berusaha merebut tas tersebut dan mendapat perlawanan dari korban.

"Pelaku mencoba membacok dan saya tangkis dengan menggunakan tangan kiri. Akibat bacokan itu saya mengalami luka bacok pada lengan kiri," terang korban sambil menunjukkan bekas luka bacok yang dialaminya.

Setelah membacok korban, pelaku langsung melarikan diri dengan menggunakan motor RX King miliknya dan dengan cepat meninggalkan lokasi kejadian. Korban langsung berteriak minta tolong kepada orang lain di sekitar namun tidak ada yang mendengar teriakan tersebut.

"Tidak ada yang mendengarkan itu, saya langsung masuk ke dalam mobil dan mengejar pelaku. Namun jejak pelaku sudah tidak kelihatan lagi," lanjutnya.

Diduga Sandiwara

Sementara itu, Kapolsek Batam Kota, AKP Heryana mengatakan besar kemungkinan aksi perampokan itu adalah sandiwara korban. Berdasarkan keterangan korban kepada penyidik sangat membingungkan dan besar mengarah kepada laporan palsu.

"Maka saya perintahkan anggota untuk reka ulang," kata Heryana.

Heryana menambahkan, hasil dari reka ulang di TKP juga nampak beberapa keganjilan dari keterangan yang diberikan korban. Selain korban, pihak pengamanan Ditpam BP Kawasan juga dilibatkan dalam reka ulang itu.

"Ditpam sudah kita minta keterangan dan mengatakan tidak ada mendengar suara minta tolong atau suasana ribut di TKP pada saat itu," tambah Heryana.

Hal itu juga dibenarkan oleh salah seorang anggota Ditpam BP Kawasan yang saat itu sedang bertugas. Dia mengatakan tidak ada mendengar suara gaduh atau orang minta tolong pada saat kejadian terjadi.

"Saya tidak ada dengar suara ribut-ribut atau minta tolong, padahal pada jam segitu saya sedang bertugas. Kalaupun memang ada kenapa korban tidak melaporkan kejadian itu kepada petugas yang sedang bertugas," ujar petugas Ditpan tersebut.

Guna penyelidikan lebih lanjut, korban masih harus menjalankan pemeriksaan terkait laporan yang dibuatnya kepada penyidik kepolisian untuk pemeriksaan lebih lanjut apakah benar terjadi perampokan ataupun hanya sandiwara (Laporan palsu).

"Korban masih terus kita periksa untuk kelanjutan kasus ini," pungkas Heryana.