Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Selamatkan Terumbu Karang Hasilkan Energi
Oleh : Dodo
Jum'at | 31-05-2013 | 09:54 WIB

CALIFORNIA - Ilmuwan dari University California Santa Cruz berhasil mengembangkan teknik penangkapan karbon baru yang mampu menghasilkan energi sekaligus mengurangi keasaman air laut. Hal ini terungkap dari berita UC Santa Cruz yang dirilis Selasa (28/5/2013) lalu.

Teknik penangkapan karbon baru ini mampu menghilangkan dan menyerap karbon di atmosfer, pada saat yang sama menghasilkan hidrogen yang memiliki kandungan karbon negatif yang bisa dipakai untuk mengurangi keasaman air laut.

Penelitian yang dipimpin oleh Greg Rau, ilmuwan senior di Institute of Marine Sciences, UC Santa Cruz ini berhasil mendemonstrasikan metode mereka dalam skala laboratorium. Sistem ini menggunakan zat asam yang biasa dihasilkan dalam proses elektrolisis air asin guna memercepat pelarutan mineral silikat dan memroduksi hidrogen serta gas-gas lain. Konsentrasi hidroksida dalam larutan elektrolit ini terus meningkat dan mampu menyerap serta menyimpan CO2 yang ada di atmosfer.

Tim peneliti juga menemukan bahwa karbonat dan bikarbonat yang dihasilkan dalam proses ini bisa dipakai untuk mengurangi keasaman air laut layaknya obat antasid yang bisa menetralkan asam lambung.

“Kami tidak hanya menemukan cara menghilangkan serta menyimpan CO2 dari atmosfer namun juga menemukan teknik untuk menyelamatkan ekosistem laut sekaligus memroduksi hidrogen yang berharga,” ujar Rau, yang memimpin penelitian yang telah diterbitkan dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences ini.

CO2 yang terlepas ke atmosfer, sebagian besar diserap oleh samudra membentuk asam karbon yang membuat laut semakin asam. Peningkatan keasaman air laut ini sudah terbukti merugikan banyak spesies laut terutama koral dan hewan bercangkang.

Ilmuwan telah memerkirakan, peningkatan konsentrasi CO2 di atmosfer akan memicu kenaikan suhu bumi setidaknya 2 derajat Celsius dan keasaman air laut hingga 60% pada pertengahan abad ini. Cairan alkali yang dihasilkan dalam teknik baru ini bisa ditambahkan ke dalam samudra guna menetralisir keasaman air laut sekaligus menyelamatkan biota laut. Tim peneliti akan terus mengevaluasi hasil penelitian ini agar bisa diterapkan dalam skala yang lebih besar.

Sumber: hijauku.com