Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Sesi II, Cermati Saham Bank-Tambang

Satrio Utomo: Saham Berbasis Perbankan dan Tambang 'Renyah'
Oleh : sumantri
Senin | 04-04-2011 | 13:38 WIB
Satrio_Utomo.jpg Honda-Batam

Satrio Utomo

Batam, batamtoday - Sesi pertama perdagangan awal pekan ini, IHSG berhasil bertahan tipis di zona positif. Untuk sesi dua, investor bisa cermati saham perbankan dan tambang. Demikian informasi yang diperoleh batamtoday, melalui keterbukaan informasi yang dilamsir BEI Senin Siang, 04 April 2011.

Hingga saat ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 5,009 poin (0,14%) ke level 3.712,496. Demikian pula indeks saham unggulan LQ45 yang naik 0,586 poin (0,08%) ke level 665,593. Catatan BEI menunjukkan, Perdagangan di Bursa Efek Indonesia sesi I, didukung volume transaksi sebesar 1,580 miliar lembar saham, senilai Rp 2,069 triliun dan frekuensi 58.107 kali. Sebanyak 95 saham naik, 89 saham turun, dan 101 saham stagnan.

Apresiasi bursa didukung aksi beli asing, yang mencatatkan nilai transaksi beli bersih (net foreign buy) sebesar Rp74 miliar. Dimana transaksi beli mencapai Rp790 miliar dan transaksi jual sebesar Rp715 miliar.

Hampir semua sektor menguat, seperti perdagangan yang naik 1,07%. Disusul sektor tambang yang naik 0,4%, finansial 0,2%, konsumer dan industri dsaar 0,1%, manufaktur 0,09% dan aneka industri 0,02%. Sementara perkebunan, properti dan infrastruktur masih memerah.

Satrio Utomo, Head of Research Division Universal Broker Indonesia mengatakan, indeks hari ini masih berpeluang menguat. Kalau kisaran resisten di 3750 – 3789, yang merupakan rekor IHSG sudah tercapai, maka indeks akan mengkonfirmasi penguatan ke kisaran 3.900-3.950,

“IHSG hari ini akan bergerak flat, cenderung menguat pada kisaran 3.690 – 3.750,” ujarnya.

Namun, imbuhnya, indeks mulai rawan profit taking setelah naik 3,2% selama pekan kemarin. Apalagi ini sudah memasuki April, dimana pelaku pasar yang melakukan aksi beli selama Maret kemarin dengan ekspektasi surat hutang Indonesia bisa mendapatkan rating investment grade, mulai mengamankan keuntungan.

“Maret sudah lewat. Bisa saja mereka profit taking karena sadar realisasi investment grade itu masih lama,”ucapnya.

Tommy menilai, pelaku pasar saat ini masih menunggu kinerja emiten kuartal pertama 2011 sebelum mulai melanjutkan akumulasi. Selain itu, saham-saham penggerak utama IHSG juga sedang berada di posisi resisten, dekat dengan rekor harga.

“Penembusan rekor harga memang memerlukan sentimen yang lebih besar. Sentimen saat ini, saya kira masih belum cukup,” katanya.

Senada dengan analis dari Indosurya Securities Reza Priyambada yang mengatakan, IHSG awal pekan ini akan bergerak flat. “IHSG akan berada di kisaran 3.662 dan 3.736,”ujarnya.

DI tengah situasi ini, beberapa saham yang masih bisa dicermati adalah saham perbankan Bank Jabar Bantern (BJBR) dan TB Bukit Asam (PTBA),”Masih ada peluang penguatan bagi emiten ini,” katanya.

Terjadinya deflasi 0.31% MoM Maret diperkirakan akan membawa saham-saham interest sensitif,seperti sektor perbankan. Sementara harga minyak dunia yang kembali menguat pagi ini ke level US$108.6/barel, menjadi katalis bagi saham tambang.