Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Perubahan Iklim Picu Migrasi Ikan
Oleh : Dodo
Selasa | 21-05-2013 | 08:27 WIB
ikan-pari-migrasi-1.jpg Honda-Batam
(Foto: Istimewa)

NEW YORK - Perubahan iklim dan pemanasan global berdampak pada industri perikanan dunia. Pemanasan global memaksa ikan berpindah ke lokasi yang lebih dalam dan lebih dingin.

Hal ini terungkap dalam penelitian terbaru mengenai “Termometer Ikan” (Fish Thermometer) yang dirilis oleh tim ilmuwan dari University of British Columbia, pekan lalu. Hasil dari penelitian ini telah diterbitkan dalam jurnal Nature minggu lalu.

Tim peneliti dari UBC menggunakan data temperatur tubuh ikan dan spesies-spesies laut yang lain dan menjadikannya sebagai “termometer” guna meneliti dampak perubahan iklim terhadap ekosistem kelautan pada periode 1970 hingga 2006.

Hasilnya, tim peneliti menemukan, ikan yang ditangkap di seluruh dunia saat ini didominasi oleh spesies ikan yang biasa hidup di perairan hangat. Hal ini karena sebagian spesies ikan – yang biasa hidup di laut dingin – telah berpindah ke wilayah yang lebih dingin, mendekati wilayah kutub, akibat kenaikan suhu air laut.

“Salah satu cara binatang laut beradaptasi dengan pemanasan global adalah dengan berpindah ke wilayah-wilayah yang lebih dingin,” ujar William Cheung, asisten profesor dari UBC yang memimpin penelitian ini. “Akibatnya, lokasi seperti New England di perairan timur laut Amerika Serikat saat ini banyak dihuni oleh spesies ikan yang biasa hidup di perairan yang lebih hangat, perairan yang lebih dekat dengan wilayah tropis.”

“Sementara itu di wilayah tropis, perubahan iklim mengurangi hasil tangkapan dan jumlah spesies ikan, sehingga berdampak serius pada ketahanan pangan,” ujar Cheung.

“Penelitian kami membuktikan, perubahan iklim telah lama terjadi dan telah memengaruhi perikanan dan laut kita selama beberapa dekade,” ujar Daniel Pauly, peneliti dari Proyek Sea Around Us dari UBC yang turut menyusun penelitian ini. “Perubahan iklim telah berdampak pada semua orang di muka bumi.”

Sumber: hijauku.com