Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Rokok Bonjour Diduga Gunakan Tembakau Afkir
Oleh : Ali
Senin | 20-05-2013 | 17:57 WIB
rokok-bonjour.jpg Honda-Batam
Rokok Bonjour, buatan Batam yang diduga diproduksi menggunakan tembakau tak layak pakai.

BATAM, batamtoday - Peredaran rokok di kawasan perdagangan bebas Batam akhir-akhir ini meningkat. Selain tanpa cukai, rokok berbagai merek ini juga bisa didapatkan dengan harga lebih murah dibandingkan dengan yang bercukai.

Salah satu rokok yang beredar diketahui bermerek Bonjour. Namun siapa sangka rokok yang diproduksi di Batam ini, diduga diracik dari tembakau yang sudah tak layak pakai alias afkir.

Informasi yang diperoleh batamtoday, PT Rock Internasional Tobacco memperoduksi rokok Bounjor menggunakan tembakau yang sudah tidak layak. Sisa-sisa tembakau rokok yang juga di produksi oleh PT Rock Internasional Tobacco seperti rokok merk Hong He, Yun Ye, Yun Yan, Rock yang dipasarkan di China, Thailand, Taiwan, Malaysia, bahkan hingga Brazil kembali digunakan untuk memproduksi rokok Bonjour.

"Rokok Bonjour yang kami produksi disini (PT Rock Internasional Tobacco), jadi kami tahu semua bagai mana tahap produksinya. Seperti menggunakan tembakau yang sudah tidak layak. Kalau diibaratkan menggunakan kelas, tembakaunya kelas III," sebut saja Reza, salah satu buruh PT Rock Internasional Tobacco yang tidak ingin nama aslinya disebutkan, Senin (20/5/2013).

Diceritakannya tentang tahapan produksi rokok Bonjour, bahwa tidak hanya berasal dari sisa-sisa ampas  tembakau rokok Hong He, Yun Ye, Yun Yan, Rock. Juga berasal dari tembakau yang berjamur. Bahkan kecoak mati yang berada di sampah tembakau juga ikut masuk disatukan ke tembakau Bonjour.

"Pada tahapan penggilingan tembakaulah baru kita mengetahuinya. Saya lihat, tembakau sudah berjamur, sampai-sampai tembakau yang disapu di lantai juga ikut dimasukkan ke penggilingan termasuk bila ada kecoak di dalamnya ikut tergiling," terangnya kembali.

Untuk diketahui, PT Rock International Tobacco di Batam mulai beroperasi pada tahun 2004 silam. Pabrik roko yang beralamat di Citra Buana Park III lot 18, Batam Center dipimpin oleh Mr Zhuguang sebagai Direktur Utama (WN China) dan pemilik selaku pengambil kebijakan Andrew (WN Hongkong).

"Kita sudah tahu nih, rokok dapat merugikan kesehatan. Tapi bagaimana pula jika rokok yang dijual seharga Rp 4 ribu per bungkus ini dihisap warga Batam," katanya.

Editor: Dodo