Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Timbun dan Jual Gas di Atas HET, Komisi II Sidak Pangkalan A Kong
Oleh : Gokli
Jum'at | 10-05-2013 | 15:12 WIB
pangkalan-akong.jpg Honda-Batam
(Foto: Gokli/batamtoday)

BATAM, batamtoday - Pangkalan gas elpiji 3 kilogram bersubsidi milik A Kong di Ruko Center Park Blok A/10 disidak Komisi II DPRD Batam. Ditemukan, pemilik melakukan penimbunan dan menjual di atas harga eceran tertinggi (HET).

Ketua Komisi II DPRD Batam, Yudi Kurnain di lokasi mengatakan, hasil temuan mereka pemilik pangkalan lakukan penimbunan ratusan gas elpiji 3 kg dan minyak tanah belasan jeriken. Selain itu, harga jual yang lakukan oleh pemilik sebesar Rp 18 ribu. Padahal sesuai dengan aturan harga gas elpiji harus Rp 15 ribu.

"Jelas hal ini sudah menyalahi aturan, tak bisa dibiarkan," ujar dia.

Menurut pengakuan A Kong, pasokan gas elpiji ke pangkalan miliknya bisa lancar lantaran dia membeli diatas harga normal. Untuk per tabung, A Kong mengaku membeli seharga Rp15 ribu dari Agen PT Amartha Anugrah Mandiri.

"Saya saja belinya sudah Rp 15 ribu, terpaksa saya jual Rp 18 ribu kepada masyarakat," kata dia.

Alasan seperti itu, lanjut Ketua Komisi II, ditemukan di sejumlah pangkalan yang ada di Batam ini. Sebagai tindak lanjut, pada Senin (13/5/2013) mendatang, Pertamina, Disperindag, agen juga pangkalan akan diundang dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP).

"Dalam RDP nanti kita minta Pertamina menindak semua agen dan pangkalan yang bermain, mereka membuat masyarakat resah," katanya.

Sementara itu, Firman, anggota Komisi II yang juga ikut dalam sidak tersebut mengatakan izin dari pangkalan maupun agen yang nakal agar dicabut. Sebab, keresahan masyarakat akan kelangkaan gas ini jelas disebabkan permainan dua lini distribusi itu.

"Izinnya harus dicabut, Pangkalan nakal ini harus ditutup. Masyarakat sudah kesulitan, kok bisa-bisanya lakukan penimbunan," tegas dia.

Pada saat RDP nanti, kata Firman, dirinya akan sangat tegas meminta kepada Pertamina suapaya pencabutan izin pangkalan dan agen nakal dilakukan. Dengan demikian diharapkan pendistribusian gas kepada masyarakat tidak terkendala.

"Saya akan tegaskan itu dalam RDP nanti," janji dia.

Editor: Dodo