Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Maraknya Pembobolan

KADIN Minta Perbankan Introspeksi Diri
Oleh : Surya Irawan
Jum'at | 01-04-2011 | 14:53 WIB

Jakarta, batamtoday - Ketua Umum KADIN Indonesia Suryo B Sulistyo meminta perbankan instrospeksi diri terhadap sistem keamanan mereka, terkait maraknya kasus pembobolan dana nasabah perbankan belakangan ini  seperti terjadi pada Citibank.  Perbankan diharapkan tidak perlu segan mengakui kelamaan sistem mereka, termasuk maraknya pesan kredit murah dari perbankan yang tidak pernah diakui.

“Kita minta bank jujur ke para nasabah, jelaskan apa yang sebenarnya terjadi. Kalau memang salah, akui saja. Dan sampaikan langkah-langkah yang akan dilakukan untuk memperbaikinya,” kata Suyo B Sulistyo, Ketua KADIN di Jakarta, Jumat (1/4/2011).

Menurut Suryo, meningkatnya kasus pembobolan dana nasabah yang terungkap belakangan ini sangat mungkin menghilangkan kepercayaan masyarakat. “Lihat saja yang baru terungkap belakangan ini, bank besar dengan skala internasional Kita yang nasabah awam tentu beranggapan bank seperti itu punya sistem keamanan dana yang bagus dan aman, katanya. 

Karena itu, Suryo berpesan agar perbankan terbuka pada masyarakat. “Agar kepercayaan masyarakat, terutama nasabah pulih,” pintanya.

Secara terpisah, pengamat ekonomi Standard Chartered, Eric Sugandi, mengindikasikan kemungkinan menurunnya kepercayaan nasabah terhadap bank. Menurutnya perbankan memang perlu lebih membuka diri kepada nasabah. Sebab, tujuan utama pengawasan perbankan adalah perlindungan terhadap nasabah.

 “Kasus ini jadi pelajaran bagi perbankan untuk meningkatkan transparansi. Bank jadi terdesak untuk memperbaiki pengawasan internal, pemenuhan aturan, dan lain sebagainya,” kata Eric. 

Namun, ia melihat nasabah bank sudah mampu memilah dan tidak menyamaratakan semua bank bermasalah. “Saya kira dalam jangka pendek bisa saja nasabah bank yang bermasalah, berpindah ke bank (karena hilang kepercayaan),” katanya.

Karena itu, Eric menepis kemungkinan terjadinya penarikan dana besar-besaran oleh nasabah di semua bank. “Kalau berbondong-bondong, saya pikir tidak mungkin,” katanya.