BATAM, batamtoday - Pemko Batam membuat dua kebijakan penyeimbang untuk mengantisipsi kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang dimungkinkan terjadi bulan Juni 2013. Kedua kebijakan tersebut yakni masalah keamanan dan bantuan berupa pembagian raskin kepada warga.

Wali Kota Batam, Ahmad Dahlan, mengatakan kenaikan harga BBM kemungkinan dilakukan pada bulan Juni 2013. Sehingga, antisipasi perlu untuk dilakukan jelang kenaikan harga BBM itu.

"Kalau saya lihat kemarin laporan Kepala Bappenas, kenaikan harga BBM itu kemungkinan akan terjadi," kata dia, Jumat (3/5/2013) siang di Kantor Wali Kota Batam, usai melakukan rapat Forum Koordinasi Pemerintah Daerah (FKPD) Batam.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Batam, Amsakar Achmad yang mendampingi Dahlan menjelaskan kebijakan penyeimbang pertama yang mereka lakukan dalam bidang keamanan. Sebab, banyak hal yang perlu diantisipasi seperti terjadinya demo dan antrian panjang.

Selain itu, lanjut Amsakar, aktivitas penimbunan juga perlu diantisipasi kerena dapat memicu terjadinya potensi keributan di Batam.

"Pemko Batam berkoordinasi dengan FKPD, yang diharapkan senada dan seirama. Juga lakukan back up dari sisi keamanan,"ujar dia.

Dalam hal ekonomi, kata Amsakar, kenaikan harga BBM juga akan menimbulkan kenaikan inflasi. Untuk mengantisipasinya, Disperidag Batam akan melakukan operasi pasar secara besar-besaran.

"Biasanya inflasi berpengaruh pada tiga bulan pertama kenaikan harga BBM, diperkirakan kenaikan inflasi 2 sampai 3 persen. Tetapi di Batam daya beli tidak akan berpengaruh secara signifikan," terangnya.

Kebijakan penyeimabang kedua, sebut Amsakar, yang akan dilakukan adalah pembagian raskin langsung kepada masyarakat. Sebab, di Batam BBM bersubsidi tidak sepenuhnya dinikmati masyarakat menengah ke bawah, bahkan kebanyakan dinikmati menengah ke atas.

"Kedua kebijakan ini yang dapat dilakukan secara lokal antisipasi kenaikan harga BBM di Batam," tutupnya.

Editor: Dodo