Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Banyak Caleg Artis, Cermin Masyarakat Sudah Sakit
Oleh : si
Jum'at | 03-05-2013 | 11:34 WIB
pramono.jpg Honda-Batam

Wakil Ketua DPR Pramono Anung

JAKARTA, batamtoday - Jika dalam pemilu 2014 mendatang banyak artis yang menjadi anggota DPR RI, maka selain sebagai potret kurang baik, juga sebagai cermin bahwa masyarakat sudah sakit.

Sebab,  karena memilhi figur tanpa mempertimbangkan moralitas, kualitas, track record, prestasi, dan hanya karena populer dan bagus dalam main sinetron atau film.



Namun, wajah DPR RI 2014 tak saja ditentukan oleh artis, melainkan juga oleh politisi sendiri. Tapi, berbeda antara artis dan publik figur.

"Kalau artis seperti Raffi Ahmad yang sudah terkena kasus narkoba, lalu nyaleg dan menjadi anggota DPR RI, apa lalu mampu menjalankan tugasnya sebagai wakil rakyat? Ini poter kurang baik, dan DPR pasti akan lebih buruk dibanding sebelumnya," tandas Wakil Ketua DPR RI Pramono Anung dalam diskusi 'Caleg Artis Mampukah Tingkatkan Kualitas Parlemen ?' bersama caleg PDIP DPR RI  Yessy Gusman, dan pakar komunikasi UI Tjipta Lesmana di Gedung DPR RI Jakarta, Kamis (2/5/2013).

Menurut Pramono tak ada jaminan artis sukses ke Senayan, karena seperti pemilu sebelumnya justru banyak artis yang gagal masuk DPR RI.

"Memang dalam caleg 2014 ini banyak nama caleg artis, sepertinya parpol berlomba-lomba merekrut artis dan sekuter (selebritis kurang terkenal) menjadi caleg. Itu menunjukkan proses kaderisasi parpol mandeg, gagal, dan tak selektif, sehingga banyak orang yang tak punya gagasan, pemikiran dan, wawasan kebangsaan tiba-tiba menjadi caleg. Anehnya, rakyat ini justru memilih artis," keluh politisi PDIP ini.

Namun khsusus untuk Yessy Gusman kata Pramono, artis ini bukan secara tiba-tiba menjadi caleg, melainkan sudah sekitar dua tahun menjadi kader PDIP sebagai pengurus yang mebidangi hukum.

“Saya kira ada juga artis yang baik sebagai wakil rakyat, seperti Rieke Diah Pitaloka-Oneng, Didi Gumelar-Miing, Nurul Arifin, dan Tantowi Yahya,” ujarnya.

Tjipta Lesmana menilai jika banyaknya artis dan orang-orang bermasalah masuk DPR, ini mencerminkan bukan saja masyarakat aneh, tapi sakit.

"Untuk itu kita sama-sama berdoa agar tak ada artis yang masuk DPR RI. Sebab, terbukti kualitas DPR akan lebih buruk. Jadi, rakyat harus keras menolak artis dan orang-orang bermasalah menjadi wakil rakyat. Sebab, tugas wakil rakyat itu berat dan mulai serta harus terus berorientasi untuk kepentingan bangsa dan negara," katanya mengingatkan.

Oleh sebab itu Tjipta menyarankan masyarakat untuk mengingatkan pimpinan partai, agar tidak menyalonkan orang-orang yang bermasalah, orang yang hanya populer, hanya bisa goyang dan bernyanyi, dan dijadikan sebagai pendulang suara atau vote getter saja.

"Saya pesimis dengan wajah DPR 2014 mendatang dengan banyaknya artis nyaleg saat ini. Banyak artis di senayan, maka kualitasnya akan makin buruk. Tak seperti di luar negeri, di mana orang-orangnya serius untuk memikirkan negara. Bukan saja mondar-mandir dan terima haji saja," ungkapnya.

Sementara itu Yessy Gusman mengakui jika selama dua tahun ini dirinya sudah bergabung dengan PDIP. "Saya sudah pensiun dari artis, dan tak main film lagi. Sejak 1999 mendirikan taman bacaan anak-anak, membantu buku-buku gratis kerjasama dengan masyarakat se-Indonesia. Jadi, saya banyak beraktifitas di bidang pendidikan dan sosial," tuturnya.

Ketika ditawari masuk PDIP, Yessy menyatakatan dirinya pikir-pikir dulu, karena khawatir dirinya tak bebas lagi bertemu dan bergaul dengan seluruh masyarakat, tanpa dibatasi oleh perbedaan partai. Namun, akhirnya tawaran itu diterima dan dia siap dengan konsekuensi politik yang akan terjadi.

"Saya khawatir tak bisa berbuat sesuatu di partai. Untuk itu, saya berdoa dan akan terus berusaha agar bermanfaat bagi masyarakat," harap Yessy.

Editor : Surya