Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Rizal Ramli Siap Maju di Pilpres 2014
Oleh : si
Kamis | 02-05-2013 | 21:33 WIB

JAKARTA, batamtoday - Mantan Menko Perekonomian Rizal Ramli menegaskan, jika dirinya terpilih sebagai Presiden RI tahun 2014 dia  berusaha memajukan kesejahteraan rakyat Indonesia  yang tertinggal dengan Singapura, Malaysia atau negara-negara di Asia lainnya.


"Rizal Ramli jadi presiden 2014, kita akan kejar Malaysia dalam 5 tahun, bukan mengejar banyaknya jumlah gedung-gedung atau mengejar   semakin banyak orang kaya, tetapi mengejar dalam kesejehateraan rakyat," katanya di Jakarta, Kamis (2/5/2013)

Dia mengingatkan, masalah yang dihadapi oleh bangsa ini semakin banyak dan komplek. Karena itu kita perlu memiliki pemimpin-pemimpin yang amanah disemua lapisan, dari atas sampai ke bawah. Pemimpin yang memiliki kompetensi menyelesaikan suatu masalah, bukan pemimpin yang karena popularitas. Indonesia berada diperingkat 4 setelah Singapura, Malaysia dan Thailand di dalam kesejahteraan masyarakatnya.

Dalam konteks nasional, kata Rizal Ramli, pemimpin itu mampu mengangkat Indonesia menjadi negara adi daya, paling tidak di Asia. 


"Kita sudah lama dilecehkan, Malaysia saja mudah mencaplok Pulau Sipadan dan Ligitan," ujarnya seraya menambahkan, kita harus mengembalikan kejayaan Indonesia seperti di masa lalu.  Indonesia ketika dipimpin Presiden Sukarno kata Rizal disegani oleh negara-negara di dunia ini. Hal itu karena ada visi dan karakter.

Waktu ditanya modal politiknya sebagai calon presiden(capres) 2014, Rizal  Ramli meminta  untuk melihat track record-nya. Dia bercerita bagaimana ketika masih kuliah di ITB sudah aktif berjuang memerangi kemiskinan dan kebodohan. Gerakan anti kebodohan yang digerakkan ketika itu berhasil kareena tidak lama setelah itu pemerintah melaksanakan wajib belajar 6 tahun.

Selain itu dia menyatakan, "Rizal Ramli pernah gak korupsi ketika menjabat ?" Sebelum Menko Perekonomian, Rizal menjabat Kepala Bulog di era Presiden Abdurrahman Wahid.

Mengenai kemungkinan dirinya ikut  sebagai capres  lewat konvensi Partai Demokrat,  Rizal menyatakan ogah. Ia lebih senang mengikuti konvensi rakyat , bersatu dengan rakyat dan mendapat dukungan dari rakyat. 

"Sesuatu yang tidak bisa terjadi, bisa terjadi," kata Rizal mengenai lebih pentingnya bersatu dengan rakyat.

Dia menyatakan, tanpa memakai kendaraan partai politik, dirinya lebih bebas dan ada keuntungannya untuk menyampaikan visi, bertemu dengan rakyat dan memperluas jaringan. 

"Toh, pada akhirnya partai-partai politik ini mencari kemenangan," pungkasnya.

Editor : Surya