Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pertamina Kepri Belum Tahu Dua Opsi Harga BBM Batal
Oleh : Gokli
Selasa | 30-04-2013 | 14:04 WIB
aji-anom-kacab-pertamina-kepri.jpg Honda-Batam
Kepala Cabang Pertamina Kepri, Aji Anom.

BATAM, batamtoday - Kepala Cabang Pertamina Kepri, Aji Anom, mengatakan belum mengetahui kalau dua opsi pembayaran BBM dibatalkan. Sebab, secara resmi pemberitahuan dari Pertamina Pusat belum mereka terima, karena memang secara resmi belum diputuskan.

"Info secara internal tak jadi, tetapi secara resmi belum diputuskan," kata dia, Selasa (30/4/2013) siang di Kantor Pertamina, Batam Center.

Ia mengatakan, Pertamina tetap mengikuti apa kata pemerintah. Sehingga, penetapan dua opsi maupun satu opsi tetap akan mereka laksanakan sesuai aturan.

Pertamina, kata Aji Anom, tak ada kendala dengan pelaksanaan dua opsi maupun satu harga BBM. Sebab, hal itu sama sekali tidak berpengaruh dengan kuota BBM, bahkan bisa jadi ada penambahan.

"Saya belum tahu berapa harga yang akan ditetapkan. Informasinya di atas Rp 4.500 dan di bawah Rp 6.500," sebut dia.

Untuk persiapan penetapan dua opsi harga BBM di Batam, sebut Aji Anom, mereka sudah mempersiapkan beberapa spanduk satu, penutup Signboard dua, dan dua rambu sebelum dan masuk SPBU. Persiapan ini sudah dilakukan untuk 11 SPBU yang akan menggunakan dua opsi harga BBM, hanya saja ke-11 yang dimaksud tidak disebutkan lokasinya pastinya.

"Semua sudah kita persiapan, meskipun tanggal penetapan dua opsi harga itu belum jelas. Belum lagi sekarang yang katanya sudah menjadi satu opsi. Pertamina tetapi harus siap," terangnya.

Terkait ketidaksiapan beberap pihak SPBU dengan dua opsi tersebut, Sales Executive Retail XII, Teuku Desky Arifin, mengatakan secara umum semua pihak SPBU terima. Hanya saja dengan dua opsi harga tersebut mereka mengkhawatirkan pertumbuhan para pelangsir 'mafia' BBM akan semakin pesat.

"Pihak SPBU siap dan setuju, cuma mereka takut pelangsir akan semakin banyak," jelas dia.

Ditambahkannya, saat ini Pertamina Kepri menunggu arahan dan perintah dari Pertamina pusat maupun Pemerintah. Masalah penetapan tanggal diberlakukannya dua opsi ataupun satu opsi sama sekali belum mereka ketahui.

"Kami pun tahu dari media, kalau dari Pusat belum ada," tutupnya.

Editor: Dodo