Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Penyelundupan Narkoba dalam Paket Kiriman Marak di Indonesia
Oleh : Hendra Zaini
Rabu | 24-04-2013 | 16:09 WIB
Rakernis-BNN-2.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Rakernis Pelaksanaan Terpadu BNN tahun 20013 di Hotel Harmoni One, Rabu (24/4/2013).

BATAM, batamtoday - Penyeludupan narkoba melalui modus dalam paket kiriman semakin marak dilakukan para bandar dalam meloloskan narkoba ke Indonesia, bahkan hingga bulan Maret 2013 sudah sebanyak 34 kasus yang berhasil diungkap Badan Narkotika Nasional (BNN).


"Modus penyeludupan narkoba melalui paket kiriman semakin marak di Indonesia. BNN sendiri berhasil mengungkap 34 kasus sejak Januari hingga Maret 2013 ini," kata  Deputi Bidang Pemberantasan BNN Benny J Mamoto kepada wartawan di Hotel Harmoni One, Rabu (24/4/2013).

Narkoba ini dikemas sedemikian rupa oleh penyeludup kemudian dikirim lewat jasa titipan ke Indonesia, baik itu melalui paket titipan nasional seperti Pos Indonesia maupun paket pengiriman swasta.

"Modus ini tak hanya dilakukan oleh bandar-bandar internasional, tapi juga dilakukan oleh bandar lokal yang mengirimkan paket narkoba antar daerah," terangnya.

Masih kata Benny, melalui rakernis ini nantinya antar instansi dapat bersama-sama merumuskan dan bertukar pikiran untuk menyikapi serta menekan masuknya narkoba dari luar kedalam wilayah NKRI baik melalui bandar udara, pelabuhan laut, perairan darat maupun lintas batas sehingga dapat menekan peredaran dan penyalahgunaan serta memutus dan menghancurkan jaringan sindikat internasional maupun nasional.

Batam Peringkat 2 Pintu Masuk Narkoba di Indonesia

Selain itu, Benny juga menegaskan Kota Batam adalah salah satu target penyeludup internasional dalam memasukan narkoba ke Indonesia. Tak hanya melalui pelabuhan tradisional, mudahnya keluar masuk barang yang melintas dari luar negeri menjadikan Batam sebagai tempat favorit transit narkoba ke Indonesia sebelum dipasok ke daerah lain.

"Untuk pintu masuk narkoba melalui Batam masih perlu melakukan penelitian, namun diperkirakan 50 persen narkoba dari luar negeri masuk melalui Batam," tegas Benny.

Dari berbagai kasus yang banyak diungkap, narkoba ini masuk dari negara tetangga Malaysia ke Batam kemudian dikirim ke kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung dan Surabaya dengan berbagai modus guna mengelabui petugas.

"Salah satu cara untuk menekan ini semua dengan menghentikan pemasukan barang-barang melalui pelabuhan tradisional," ujarnya mengakhiri.

Editor: Dodo