Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

'Bargain Hunting' Hantam Indeks

Tergerus Profit Taking IHSG Terjun Bebas 11 Point
Oleh : sumantri
Selasa | 29-03-2011 | 16:37 WIB
Grafik_IHSG_pada_penutupan_Sesi_II_Selasa_29_Maret_2011.png Honda-Batam

IHSG kembali ambruk akibat terjangan Bargain Hunting yang melanda Bursa pada penutupan perdagangan sesi II Selasa, 29 Maret 2011.

Batam, batamtoday - Perdagangan saham sepanjang sesi II, Selasa 29 Maret 2011, diwanai oleh aksi profit taking (ambil untung) sejumlah pelaku usaha yang menyebarkan fenomena 'Bargain Hunting' di lantai Bursa. Aksi tersebut menjadi penyebab terjunnya Indeks sebanyak 11 poin ke level 3.591 pada penutupan perdagangan. Phillip Securities menyatakan, investor asing mencatat net sell hari ini sebesar Rp101 Miliar.

"Bargain Hunting mengakibatkan Indeks tertekan pada penutupan perdagangan hari ini. Perdagangan diwarnai dengan 112 saham menguat, 104 saham turun dan 90 saham stagnan. Indeks cenderung  bergerak flat dan tidak memiliki tenaga kuat untuk menuju zona positif. Indeks juga gagal menembus level di atas 3.600. Padahal level tersebut pekan lalu sudah terlewati," ujar Johan Effendi, Analis Bursa PT Phillip Securities Batam, kepada batamtoday, Selasa 29 Maret 2011.

Phillip Securities yang melansir IDX dalam Keterbukaan Informasi Publik sesi penutupan sesi II menyebutkan, Indo Tambangraya Megah (ITMG) berencana membagikan deviden sebesar USD 153 juta untuk tahun buku 2010 atau Rp1.202/saham. Jumlah ini setara 75% dari laba bersih 2010 sebesar USD204 juta. Perseroan akan membagikan dividen final sebesar Rp407 pada 6 Mei 2011.

Sebelumnya, perseroan telah membagikan deviden interim Rp795 pada 2010. Tahun ini, perseroan berniat mengakuisisi satu atau dua tambang batubara di Kalimantan dengan target produksi 1 juta ton per tahun dan cadangan produksi yang diharapkan sekitar 50 juta ton. Sementara itu harga saham ITMG naik 750 poin.
 
Tiga saham yang menduduki Top Gainers pada penutupan perdagangan hari ini adalah MBAI naik 1500 poin ke level Rp15.500 dan INDS naik 800 poin ke level Rp9.500.

Sedangkan tiga saham yang menduduki Top Losers adalah ASII turun 2200 poin ke level 54.700, GGRM turun 900 poin ke level Rp41.650 dan UNTR turun 550 poin ke level Rp21.650.

Nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing dipasar spot antarbank pada sesi penutupan perdagangan hari ini berada di level Rp8.712 per dolar Amerika Serikat.

Selanjutya pergerakkan harga minyak mentah dunia berada dikisaran 103.41 dolar Amerika Serikat dan harga logam mulia alias emas murni di Pasar NYMEX Merchantile Exchange New York ada di kisaran 1.417 dolar Amerika Serikat per ounce.