BATAM, batamtoday - Ratusan buruh PT Ghimli datangi DPRD Batam. Mereka meminta para wakil rakyat itu memperjuangkan aspirasi maupun hak-hak untuk segera dipermanenkan oleh pihak perusahaan.

Menurut para buruh, sejak berdirinya perusahaan tersebut tahun 2007 lalu, sampai dengan saat ini belum ada satupun buruh yang dipermanen. Bahkan, pada awalnya perusahaan yang bergerak di bidang garmen tersebut mempekerjakan sekitar 6.000 buruh.

Merasa hak-haknya diabaikan oleh pengusaha, ribuan buruh itu berjuang untuk dipermanenkan. Aksi mogok kerja dan aksi damai juga mereka lakukan. Hasilnya, tidak ada yang dipermanen tapi malah di-PHK.

"Kami sudah berulang kali menuntut dipermanenkan, baik langsung ke perusahaan maupun ke Disnaker. Tetapi tak pernah atau tidak dilaksanakan oleh pengusaha," kata Uni salah seorang buruh, Senin (15/4/2013) siang di gedung DPRD Batam.

Ratusan buruh yang tergabung dengan Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) meminta DPRD Batam untuk menjalankan fungsi pengawasannya. Selain, itu buruh juga meminta wakil rakyat untuk memperjuangkan hak-hak mereka.

"Kami minta DPRD Batam untuk memperjuangkan aspirasi maupun hak-hak buruh. Kami hanya minta untuk dipermanenkan, bukan yang lain,"ujar dia.

Puluhan perwakilan buruh masih melakukan pertemuan dengan anggota DPRD Batam di gedung serba guna. Hasil dari pertemuan antara buruh dengan anggota DPRD belum diketahui.

Editor: Dodo