Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pemilik Kapal Ambil Premium dari SPBU, Ini Alasan Disperindag Batam
Oleh : Gokli
Jum'at | 12-04-2013 | 12:35 WIB
spbb.jpg Honda-Batam
Stasiun Pompa Bahan Bakar (SPBB). Di sinilah seharusnya operator kapal membeli BBM, bukannya di darat.

BATAM, batamtoday - Alasan Dinas Perindustrian, Perdagangan dan ESDM (Disperindag) Batam memberikan surat rekomendasi terhadap pemilik kapal untuk mengambil premium dari SPBU lantaran stok BBM tersebut di Agen Penyalur Minyak Subsidi (APMS) sering habis. Bahkan, kuota 320 ton per bulan tidak mencukupi untuk semua kapal.

Kabid ESDM Disperindag Batam, Amiruddin, mengatakan tujuh perusahaan pemilik kapal speed boat dan pompong yang mendapat rekomendasi pengambilan premium dari SPBU Vitka daerah Tiban Center untuk menopang operasional setiap harinya.

"Rekomendasi yang kita berikan itu bukan untuk setiap hari, tetapi di saat premium lagi kosong di AMPS," kata dia, Jumat (11/4/2013) siang.

Dia mengatakan, pemberian surat rekomendasi tersebut sudah sesuai dengan undang-undang dan Perpres. Sebab, speed boat mapun pompong tersebut merupakan alat tansportasi laut antar pulau.

Sementara untuk solar, kata Amiruddin, mereka tidak memberikan rekomendasi. Sebab, pemilik kapal diwajibkan mengisi solar di Stasiun Pompa Bahan Bakar (SPBB).

"Saya rasa untuk premium kecil kemungkinan diselewengkan, karena sebelumnya juga usulan untuk mendapat surat rekomendasi itu sudah kami verifikasi ke lapangan," jelasnya.

Selama ini, lanjut Amiruddin, Disperindag sudah menyurati pihak Pertamina maupun Pemerintah Pusat untuk menambah kuota APMS tersebut. Namun, hal itu belum juga digubris oleh pihak Pertamina.

Sebelumnya. Soleh, pengawas SPBU Vitka di Tiban Centre mengatakan, setiap harinya Pertamina mengirim sekitar 24 ribu liter premium. Bahkan, untuk hari Sabtu kuota premium ditambah 8 ribu liter

"Kalau hari Sabtu bertambah menjadi 32 ribu liter dan kuota solar tetap 8 kiloliter per hari dengan waktu kedatangan tak tentu," ujar Soleh, Kamis (11/4/2013).

Saat ditanyakan soal pembelian premium lewat jeriken, Soleh menjelaskan kalau konsumen yang membeli premium di SPBU Vitka sekitar 7 perusahaan beserta koperasi yang sudah mendapatkan izin dari Disperindag Kota Batam.

"Seperti PT Bukit Batu Jaya Maritim 4 ton per hari, Koperasi Pengemudi Motor Sangkut (KPMS) sekitar 500 liter per hari, PT Prima Rahmat Abadi sekitar 2.200 liter perhari, PT Seatech Win sekitar 2 ribu liter, PT Budiman Indah Marina 2 ribu liter, dan Kios BBM Manda Erjaya sekitar 150 liter per hari," kata dia.

Ia menambahkan kalau di SPBU Vitka bagi yang mengisi memakai jeriken hannya yang menujukan surat rekomendasi. Dia juga mengatakan untuk memenuhi keperluan laut, setiap hari SPBU-nya menyuplai sekitar 8 ton.

"Karena itulah minyak cepat habis padahal jatah di darat yang diambil. Kalau di laut ada, kenapa harus didarat yang diambil," ujar Soleh

Editor: Dodo