Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Mustafa Abubakar: Prognosis BUMN Capai Rp 1.000 T

Kinerja BUMN Tahun 2010 Di Atas Target
Oleh : sumantri
Senin | 28-03-2011 | 14:22 WIB
Mustafa_Abubakar.jpg Honda-Batam

Menteri BUMN Mustafa Abubakar mengklaim Prognosis Kinerja BUMN sepanjang 2010 Mencapai Rp 1.000 Triliun

Batam, batamtoday - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memperkirakan realisasi kinerja seluruh perusahaan milik pemerintah di 2010 lalu bisa melampaui target yang ditetapkan sebelumnya, baik dari sisi pendapatan usaha maupun perolehan laba bersih. Prognosis Kinerja BUMN sepanjang 2010 menembus Rp 1.000 triliun.

Menteri Negara BUMN Mustafa Abubakar dalam rilis yang diterima batamtoday, Senin 28 Maret 2011 menyatakan, Prognosis (suatu perkiraan kesembuhan suatu penyakit yang dalam hal ini disesuaikan dengan bahasa Ekonomi, red) pendapatan seluruh BUMN di 2010 mencapai 1.000 triliun rupiah, sedangkan laba bersih diperkirakan bisa menembus angka 100 triliun rupiah, atau lebih tinggi 13,1 triliun rupiah dari target sebelumnya 86,9 triliun rupiah. 

“Pendapatan BUMN tahun 2010 dekat pada angka 1.000 triliun rupiah untuk semua BUMN. Dari angka itu, labanya diperkirakan mendekati angka 100 triliun rupiah,” ungkap Mustafa seperti dikutip dari keterangn pers Kementrian BUMN. 

Mustafa menjelaskan sektor perbankan merupakan sektor yang memberi kontribusi pendapatan terbesar bagi total pendapatan BUMN di 2010. Dua bank milik BUMN, yakni PT Bank Mandiri Tbk dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, menjadi penyumbang pendapatan paling banyak dari 141 BUMN. Sementara itu, dari sisi kontribusi laba, menurut Mustafa, sektor energi yang berkontribusi 33,26 triliun rupiah menjadi sektor terbesar sepanjang tahun buku 2010.

Disusul oleh sektor perbankan dan telekomunikasi dengan kontribusi masing-masing 33,26 triliun rupiah dan 11,95 triliun rupiah.

Sebelumnya, pemerintah telah memperkirakan laba bersih BUMN bisa mencapai 93 triliun rupiah. Dari jumlah tersebut, prognosis laba bersih 2010 dari BUMN yang belum go public diperkirakan mencapai 84,7 triliun rupiah. Lebih lanjut, Menteri juga memuji kinerja Bank Mandiri dan Bank BRI sepanjang tahun 2010. Ia menilai kontribusi dua bank pelat merah tersebut sangat siginifikan untuk pemerintah.

Nantinya, dari keuntungan BUMN sebesar 100 triliun rupiah itu, pihak Kementerian akan menyisihkan sedikitnya 2 persen atau sekitar 2 triliun rupiah untuk mengembangkan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL). Kementerian juga memastikan rencana pembangunan Menara BUMN atau BUMN Tower tidak akan menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN). Mustafa menyebut pihak kementerian akan memakai kombinasi dana internal BUMN dan investor swasta yang berminat.

“Kalau pakai dana APBN terlalu berat, meski memang ada wacana seperti itu. Namun, saya harap jangan sampai menggunakan APBN,” ungkap Mustafa. Menurutnya, rencana pembangunan BUMN Tower ini masih dalam tahap pengajian. Namun, Mustafa menegaskan, pembangunan BUMN Tower ini akan dikerjakan serius. Bahkan, Menteri mengaku telah bertemu dengan pengusaha Tommy Winata dan berniat untuk menemui pengusaha properti nasional, Ciputra dalam waktu dekat.