Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Mogok Mengajar, Guru Sekolah Harapan Utama Tuntut Gaji Rp 3,06 Juta
Oleh : Gokli
Senin | 01-04-2013 | 13:20 WIB
mogok-HU.jpg Honda-Batam
(Foto: Gokli/batamtoday)

BATAM, batamtoday - Puluhan guru sekolah Harapan Utama mogok mengajar menuntut kenaikan gaji satu setengah dari UMK Batam atau setara dengan Rp 3,06 juta, Senin (1/4/2013) siang.


Aksi mogok spontan ini terpaksa mereka lakukan lantaran upah atau gaji yang diterima guru di sekolah tersebut masih jauh di bawah UMK. Gaji paling rendah sekitar Rp 1,7 juta dan gaji paling tinggi Rp 2 juta.

Salah seorang guru, yang namanya tak mau ditulis, mengatakan, semua tenaga pengajar di sekolah tersebut merupakan lulusan sarjana. Tetapi gaji yang diberikan oleh pihak sekolah tidak sesuai atau masih rendah dengan yang diharapkan oleh guru tersebut.

"Masa kami digaji seperti lulusan SMA. Jelas kami tak terima dan minta gaji dinaikkan setara dengan Rp 3,06 juta," kata guru pria yang mengaku ngajar di SMA.

Tak hanya itu, beberapa guru di sekolah tersebut juga mempertanyakan keberadaan status sekolah itu. Pasalnya di kartu Jamsostek yang mereka miliki bukan yayasan melainkan Perseroan Terbatas atau Perusahaan.

"Ini bukan Yayasan pak, ini perusahaan. Lihan tulisan ini Harapan Utama PT," ujar dia, seraya menunjukkan kartu Jamsosteknya.

Untuk menghindari kericuhan, akhirnya puluhan guru yang mulai geram dipanggil untuk melakukan perundingan dengan pihak manajemen sekolah di salah satu ruangan.

Setelah pertemuan, diketahui pihak manajemen akan mempertimbangkan tuntutan para guru dan akan dilakukan penyesuaian pada pertengahan April 2013 ini.

"Tuntutan kami akan dipertimbangkan, kalau April ini tak segera disesuaikan, kami akan mogok lagi," kata guru lain yang baru keluar dari ruang pertemuan.

Editor: Dodo