Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Menunggu Baterai Baru Hemat Energi
Oleh : Dodo
Selasa | 26-03-2013 | 12:06 WIB

BATAM, batamtoday - Teknologi baterai generasi baru yang berkekuatan 10 kali lipat dari baterai Lithium-ion (Li-ion) yang Anda gunakan sekarang telah ditemukan. Teknologi tersebut adalah teknologi baterai lithium-udara (Li-air), lithium-sulfur (Li-S), solid-state dan zinc-udara.


Namun diperlukan waktu setidaknya satu dekade agar baterai-baterai baru ini mampu bersaing di pasaran. Dan saat hal tersebut terjadi, teknologi-teknologi baru ini diperkirakan akan mencaplok pangsa pasar baterai Lithium-ion yang saat ini nilainya mencapai US$10 miliar. Hal ini terungkap dalam laporan Lux Research yang diterbitkan pekan lalu.

Menurut Lux Research, semua teknologi baru ini masih dalam tahap pengembangan awal. “Teknologi yang dipimpin oleh Li-air, Li-S, dan solid-state masih belum siap bersaing dengan teknologi lain,” ujar Cosmin Laslau, analis Lux Research dan penulis utama laporan “Beyond Lithium-Ion: A Roadmap for Next-Generation Batteries.”

Semua teknologi itu masih harus menunggu hingga 2024 agar sekompetitif baterai Lithium-ion (Li-ion) yang banyak digunakan dalam telepon seluler, komputer tablet, laptop hingga mobil listrik.

“Konsumen terus mencari baterai yang lebih hebat, dan itu hanya bisa diberikan oleh teknologi yang lebih canggih dari Li-ion – perusahaan-perusahaan ternama seperti BASF, Toyota, dan IBM berani berkompetisi untuk mewujudkannya,” tutur Laslau.

Kebutuhan baterai untuk keperluan militer – yang tidak terlalu sensitif harga – akan menjadi pintu masuk bagi teknologi-teknologi baterai baru ini ke pasar pada 2020. Menurut Lux, produk elektronik konsumen akan mengikuti adopsi baterai solid-state tak lama kemudian.

Yang menjadi tantangan, menurut Lux Research, adalah biaya dan teknologi transportasinya. Sehingga baterai-baterai canggih ini, baru akan sekompetitif Li-ion pada 2024.

Baterai solid-state memerlukan waktu hingga 2021 agar setara dengan biaya baterai Li-ion yang saat ini mencapai $409/kWh. Pada 2030, harga sebagian besar sel baterai akan turun di bawah $200/kWh dan tiga perusahaan pertama yang mengembangkan teknologi-teknologi baru ini menurut Lux akan menjadi pemimpin pasar.

Sumber: hijauku.com