Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Minuman Ringan Picu Peningkatan Angka Diabetes
Oleh : Dodo
Rabu | 20-03-2013 | 12:18 WIB

BATAM, batamtoday - Informasi mengenai efek negatif minuman bergula tinggi seperti soft drink sudah banyak diketahui. Namun, angka konsumsinya tak bisa langsung ditekan. Di beberapa wilayah seperti di Amerika Latin dan Meksiko, soft drink justru menjadi pemicu akan penyakit kronis seperti diabetes dan kanker!

Efek buruk akan kandungan gula yang tinggi pada minuman tak bisa dianggap enteng. Berdasarkan penelusuran yang dilakukan Global Burden of Disease (GBD), diketahui minuman soda bergula tinggi sudah mengakibatkan 200.000 orang meninggal dunia di seluruh dunia.

Peneliti mencermati soal hubungan antara angka kematian dengan konsumsi soda dan minuman bergula tinggi lainnya. Jumlah tersebut terdiri dari 133.000 orang meninggal akibat diabetes, 44.000 orang mengalami penyakit jantung, dan 6.000 orang meninggal karena kanker. Juga diketahui jika 78 persen orang dari angka tersebut berasal dari negara berpenghasilan menengah dan rendah.

Kesimpulan tersebut didapatkan lewat pengamatan di 9 wilayah dunia. Hasilnya, kawasan Amerika Latin dan Karibia menempati wilayah tertinggi akan hubungan antara diabetes dan minuman soda. Sementara itu, wilayah Rusia bagian timur berada di urutan teratas akan penyakit jantung yang disebabkan oleh minuman bersoda.

Memiliki angka konsumsi soda tertinggi, Meksiko juga menjadi wilayah dengan angka kematian yang tinggi karena minuman bersoda. Tiap tahunnya, 318 dari 1 juta jiwa diketahui meninggal akibat konsumsi minuman dengan gula berlebih. Sebaliknya, Jepang yang menjadi konsumen soda paling rendah memiliki angka kematian paling rendah, sekitar 10 orang dari 1 juta orang.

"Penelitian lanjutan harus dilakukan utnuk mengetahui jumlah konsumsi minuman bergula terhadap anak-anak di seluruh dunia dan bagaimana kaitannya dengan kesehatannya saat ini dan nanti," ungkap ketua peneliti, Dr. Gitanjali Singh dari Harvard School of Public Health, dan disampaikan dalam pertemuan American Heart Association's Epidemiology and Prevention/Nutrition, Physical Activity and Metabolism di New Orleans.

Sumber: food.detik