Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kapolda Dinilai Terburu-buru Umumkan Hasil Otopsi Kematian Empat Bocah
Oleh : si
Selasa | 19-03-2013 | 15:29 WIB
ams.jpg Honda-Batam

Ketua Umum Komnas Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait

JAKARTA, batamtoday - Ketua Umum Komisi Nasional (Komnas)  Perlindungan Anak (PA) Arist Merdeka Sirait mengatakan, pengumuman hasil otopsi kematian empat bocah di Batam yang dilakukan Kapolda Kepulauan Riau (Kepri) Brigjen Pol Yotje Mende terlalu terburu-buru.



"Kita belum tahu hasilnya, tetapi respon yang dilakukan Kapolda yang dilakukan mengenai hasil otopsi terlalu terburu-buru," kata Arist di Jakarta, Selasa (19/3/2013).

Menurut Arist, sebelum menyampaikan hasil otopsi ke publik seharusnya Kapolda Kepri berkoordinasi terlebih dahulu dengan Mabes Polri.  Sebab, Komnas PA telah meminta Mabes Polri untuk menyelidiki kasus kematian empat bocah di Batam yang diduga dibunuh.

"Harusnya Kapolda berkoordinasi dengan Mabes Polri. Kita belum diberi tahu hasilnya oleh Mabes Polri, kita tunggu dari Mabes Polri," kata Ketua Umum Komnas PA ini.

Seperti diketahui, Kapolda Kepri Brigjen Pol Yotje Mede mengumumkan hasil otopsi pemeriksaan kedokteran forensik Polri dan Labfor Meda atas kematian empat bocah di Batam.

Kapolda memastikan kematian empat bocah itu karena kekurangan oksigen atau afiksia dan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban maupun keracunan bahan kimia. 

"Hasil otopsi pemeriksaan dari kedokteran forensik Polri dan labfor Medan yang telah kita terima kematian keempat bocah di Bengkong dipastikan karena kekurangan oksigen," kata Kapolda Kepri Brigjen Pol Yotje Mende kepada batamtoday usai acara Silaturahmi Kapolda Kepri dengan tokoh masyarakat, agama, pemuda dan FKUB Provinsi Kepri di Hotel Novotel, Senin (18/3/2013).

Namun,  Yotje menegaskan pihaknya masih terus selidiki, sebab hingga kini belum ada satupun saksi yang mengetahui dan melihat apakah ada unsur pelaku yang melakukan tindakan kriminal dalam kasus tersebut.

"Inilah yang masih kita lidik, apakah dalam kasus ini keempat korban dizalimi dengan maksud tertentu, sebab tentang dugaan pembunuhan jika dikaitkan dengan kasus ini tidak ada," tegasnya.

Orang nomor satu di Polda Kepri ini bahkan memerintahkan jajarannya untuk bekerja semaksimal mungkin mengungkap kasus tersebut, sebab selain merupakan atensi untuk segera diungkap agar tak menjadi polemik di masyarakat dari dugaan-dugaan yang muncul selama ini.

"Jika nanti ada tindakan kriminal atau pembunuhan akan menjadi prestige tersendiri karena bisa mengungkap suatu kasus besar di Kepri," terang Yotje.

 Editor : Surya